Pemerintah akan menaikkan tarif HGBT menjadi US$ 6,5-US$ 7 per MMBtu pada 2025, meskipun program ini tetap akan ditujukan hanya kepada tujuh sektor industri tertentu.
Menko Airlangga menyatakan kebijakan HGBT akan diumumkan setelah regulasinya disempurnakan, sehingga berpotensi memengaruhi tujuh sektor industri prioritas dengan harga gas lebih ekonomis.
Para pelaku industri di sektor yang menikmati harga gas murah US$ 6 per juta british thermal unit (mmbtu) pada tahun lalu, kini harus membayar dengan harga komersial US$ 16,77 per mmbtu.
Menteri ESDM Bahlil sedang membahas masa depan kebijakan HGBT yang berakhir Desember lalu, dengan fokus baru pada industri yang menambahkan nilai dan menciptakan lapangan kerja di 2024.
Pemerintah melanjutkan kebijakan HGBT atau gas murah industri US$ 6 per mmBtu yang akan berakhir tahun ini. Namun belum dipastikan sampai kapan kebijakan ini akan diterapkan.
PGN menyatakan dukungannya atas kelanjutan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas murah dalam rangka menjaga keberlanjutan usaha dan daya saing industri.
Pengamat ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menilai pemerintah telah blunder dengan melanjutkan kebijakan HGBT atau gas murah karena akan merugikan dan mengorbankan banyak pihak.