Jokowi Akui Belum Ada Investor Asing Masuk ke IKN Nusantara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui belum ada investor luar negeri yang menanamkan modalnya di mega proyek Ibu Kota Negara atay IKN Nusantara, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk," kata Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri APEC CEO Summit, San Francisco yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (17/11).
Proyek IKN punya daya tawar yang menjanjikan bagi para investor luar negeri, antara lain proyeksi pemanfaatan 80% transportasi publik berbasis energi hijau dan konsep pembangunan ibukota baru berbasis hutan dan alam dengan 70% area hijau.
"Ibukota baru Nusantara berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," ujar Jokowi.
Proyek IKN Nusantara
Sebelum menyambangi San Francisco, Amerika Serikat untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasific (APEC), Jokowi telah meresmikan beragam groundbreaking proyek pembangunan infrastruktur di IKN yang disponsori oleh pihak swasta dalam negeri.
Jokowi memulai pembangunan dua rumah sakit milik swasta di IKN yakni Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Mayapada Internasional. Rumah Sakit Hermina akan fokus untuk kesehatan ibu dan anak, tumbuh kembang anak, orotopedi, onkologi, hingga neurologi.
Rumah sakit itu bakal dilengkapi dengan fasilitas pelayanan gawat darurat. RS ini juga akan melayani pasien yang berobat dengan pendanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Proyek lain yang dimulai pembangunannya adalah Nusantara International School. Jokowi mengatakan proyek yang dibangun oleh Jakarta Intercultural School (JIS) itu bakal menjawab kekhawatiran masyarakat yang ingin menetap di IKN, khususnya pada ketersediaan akses pendidikan.
Jokowi telah memulai pembangunan proyek Superblok Pakuwon Nusantara. Proyek ini terdiri dari bangunan hotel, mal dan apartemen, berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan nilai investasi Rp 5 triliun.
Proyek tersebut berdiri di atas lahan seluas 7,2 hektare (ha) yang berlokasi di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan Tugu Titik Nol. Superblok tersebut terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, apartemen, dan 3 hotel.
Lebih lanjut, pemerintah juga telah meresmikan prosesi pembangunan Bandara IKN. Bandara ini memiliki luas 347 hektare, panjang landas pacu 3.000 meter, dan lebar landas pacu 45 meter. Bandara ini juga dilengkapi terminal seluas 7.350 meter persegi.
Selain itu, pemerintah juga sudah memulai proyek pembuatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt, kompleks perkantoran Bank Indonesia dan kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Adapun proyek PLTS itu dikerjakan oleh PT PLN Nusantara Power yang menargetkan operasi komersial mulai Mei tahun depan. PLTS itu dianggap sanggup memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt (GW)/jam per tahun, dan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton Co2 per tahun.