Dikritik Ahok, Apa Alasan IBC Rencana Beli Mobil Listrik Jerman?
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengkritik keras rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk membeli perusahan mobil listrik Jerman. Namun, IBC mengatakan mereka akan tetap mencari mitra strategis baik dalam atau luar negeri untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Ahok merupakan komisaris Utama PT Pertamina dan perusahan pelat merah tersebut memiliki saham 25 % di IBC. Sebelumnya, Ahok mengatakan pembelian perusahaan mobil listrik Jerman StreetScooter tidak layak karena hasil due diligence yang dilakukan mengatakan akusisi tidak cocok.
Menanggapi pendapat Ahok, Corporate Secretary IBC Muhammad Sabik mengatakan IBC menghormati pendapat siapapun terkait rencana bisnis IBC.
"IBC sangat menghormati pendapat, arahan, saran dan masukan bahkan kritik dari pihak manapun termasuk dari Pak BTP (Ahok) selaku Komisaris Utama Pertamina sebagai salah satu pemegang saham IBC," tutur Sabik, kepada Katadata, Jumat (26/11).
Sabik menambahkan IBC tengah melakukan kajian dan evaluasi secara menyeluruh terhadap seluruh aspek rencana tersebut. Sesuai Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), IBC akan melakukan pengembangan bisnis baik di Ekosistem EV Battery (EVB) maupun EV (Electric Vehicle).
Pengembangan Ekosistem kendaraan listrik ini menjadi salah satu kunci untuk mendukung program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
"Salah satu upaya yang dilakukan IBC dalam pengembangan industri EV adalah dengan mengembangkan portfolio bisnis untuk mendapatkan know-how dan knowledge transfer serta mitra strategis yang memiliki kompetensi dalam pengembangan EV," tutur Sabik.