Produksi Mobil 2022 Diprediksi Turun, Masih Terkendala Krisis Cip

Safrezi Fitra
19 Desember 2021, 10:25
Sejumlah mobil modifikasi dipamerkan pada acara Automodified X IIMS Motorbike Show di Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (28/11/2021). Pameran kolaborasi industri roda dua dengan mobil modifikasi bertema "Another Exciting Automotive Experience" ini
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah mobil modifikasi dipamerkan pada acara Automodified X IIMS Motorbike Show di Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (28/11/2021). Pameran kolaborasi industri roda dua dengan mobil modifikasi bertema "Another Exciting Automotive Experience" ini merupakan upaya membangkitkan tren pasar otomotif di masa pandemi.

Banyak pembuat mobil menjadi kreatif untuk mengatasi kekurangan global yang diperkirakan bakal berkurang pada awal tahun depan. Baik membeli cip komputer langsung dari produsen, mengkonfigurasi ulang mobil, atau memproduksinya dengan suku cadang yang hilang. 

Audi Volkswagen, yang bersama Skoda memperpanjang liburan Natal hingga 10 Januari karena hambatan pasokan. Mereka memperkirakan situasi krisis pasokan cip akan berlanjut selama berbulan-bulan.

"Kelangkaannya bisa berlangsung lebih lama lagi," kata juru bicara Audi Volkswagen

Porsche, yang juga dimiliki oleh Volkswagen, mengatakan pada bulan November krisis menyoroti kebutuhan pembuat mobil untuk mengambil produksi ke tangan mereka sendiri.

"Siapa pun yang percaya krisis chip akan mereda tahun depan, keliru," kata CEO Oliver Blume kepada Boersen-Zeitung dari Jerman.

Krisis cip semikonduktor global diprediksi belum akan segera berakhir. Bahkan menurut proyeksi sejumlah pelaku industri ini, kelangkaan cip bisa berlangsung hingga 2023, membebani berbagai jenis industri mulai elektronik hingga otomotif.

Saat ini cip dipakai untuk berbagai jenis barang, mulai dari PlayStation 5, sikat gigi elektronik, mesin cuci, jam alarm, hingga mobil. Namun saat ini suplai cip global tidak cukup untuk melayani kebutuhan berbagai jenis industri tersebut.

Bahkan sejumlah pihak menyebut krisis ini sebagai “chipageddon”. Wakil Presiden Direktur Forrester, Glenn O’Donnell, meyakini krisi ini akan berlangsung hingga 2023. “Karena permintaan akan tetap tinggi dan pasokan akan tetap terbatas. Kami perkirakan kelangkaan ini akan bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujarnya Mei lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...