Kementan Antisipasi Potensi Gagal Panen 6.350 Hektare di Indramayu
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka dan Cirebon yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut adalah Desa Sindangjawa dan Desa Wanasaba Kidul di Kabupaten Cirebon, Kelurahan Kesunean di Kota Cirebon, serta Desa Talaga di Majalengka.
(Baca juga : Jokowi Anggap Kekeringan Melanda 2.726 Desa Tak Separah 2015)
Menurut BMKG, keempat desa tersebut diperkirakan bakal mengalami hari tanpa hujan hingga lebih dari 60 hari atau 2 bulan. Desa Sindangjawa dan Kelurahan Kesunean diprediksi mengalami hari tanpa hujan selama 85 hari, Desa Wanasaba Kidul diperkirakan mengalami hari tanpa hujan selama 84 hari. Namun, Desa Talagan di Majalengka, diprediksi hanya mengalami 64 hari tanpa hujan.
Pihaknya akan menggelar rapat koordinasi pengelolaan air bersama kepala daerah Cirebon dan Indramayu, di samping juga bekerja sama dengan dua pemerintah daerah terdampak dengan mengoptimalkan embung dan saluran irigasi untuk mengairi sawah yang alami kekeringan.
“Pemantapan langkah koordinasi ini diharapkan dapat memperkecil dampak cuaca ekstrim dan menjamin petani dapat tetap tanam dan panen sehingga pasokan beras dari wilayah sentra utama di propinsi Jawa Barat ini dapat tetap dapat diandalkan,” katanya.
Kementerian Pertanian juga mengidentifikasi kelompok tani yang terkena puso segera mengajukan klaim asuransi pertanian ke Jasindo atau bank yang terkait. Banun pun berharap proses pembayaran klaim petani bisa segera cair.
Dia juga mengajak para petani yang belum mengikuti program asuransi pertanian yang telah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian, untuk segera bergabung di musim tanam depan untuk meminimalisir dampak kerugian.