Pengembangan Keanekaragaman Pangan Indonesia Meningkat

Michael Reily
27 Juli 2018, 19:00
Jagung
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petani memanen jagung di Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/12). Kementerian Pertanian memastikan mulai 2017 pemerintah sudah menutup impor jagung, khususnya untuk kebutuhan baku industri pakan ternak, karena sudah tercukupi dari produksi lokal yang pada 2016 ini diperkirakan mencapai sekitar 21 juta ton.

Kementerian Pertanian mengklaim terus mendorong peningkatan pengolahan pangan, seperti sagu, singkong, jagung, sorghum, dan talas. Bahan tersebut kemudian juga bisa diolah menjadi tepung sagu, beras mocaf, oyek singkong. Sementara untuk jenis produk olahan jadi seperti nasi aruk, kapurung, sinonggi, papeda, dan nasi jagung.

(Baca juga : Bantuan Benih Jagung ke Petani Dituding Tidak Tepat Sasaran

Syukur pun mengajak masyarakat mulai  mengembangkan dan mempromosikan potensi pangan daerah. “Harapannya masyarakat bisa mengapresiasi produk pangan nusantara sehingga  terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat menuju ke arah konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujarnya.

Kementerian Pertanian mengadakan Gelar Pangan Nusantara yang berlangsung pada 27 hingga 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta. Syukur berharap perhelatan tersebut  mampu meningkatkan daya saing pangan lokal di tingkat global serta peningkatan pengembangan jumlah kerja sama petani, dunia usaha, dan lembaga riset.

Kementerian Pertanian juga mengaku telah meningkatkan produksi pangan selama 3 tahun terakhir, seperti meningkatkan produksi padi sebesar 14,9%, jagung 47,1%, daging ayam 19,7%, telur ayam 22,7%, daging sapi 8,2%, bawang merah 27,6% dan cabai 17,1%. 

Sementara itu, terkait pengembangan pangan, Ketua Asosiasi Penghasil Sagu Irwan meminta pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog untuk membeli produksi sagu lokal. hal itu bertujuan agar petani sagu lebih  bersemangat dalam bertani sehingga  produksi sagu terus meningkat dan memperbaiki harga  jual.

"Saya juga berharap pemerintah dapat memasukan sagu sebagai bahan pangan pokok alternatif di Indonesia,” kata Irwan.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...