Pengembangan Keanekaragaman Pangan Indonesia Meningkat
Kementerian Pertanian mengklaim terus mendorong peningkatan pengolahan pangan, seperti sagu, singkong, jagung, sorghum, dan talas. Bahan tersebut kemudian juga bisa diolah menjadi tepung sagu, beras mocaf, oyek singkong. Sementara untuk jenis produk olahan jadi seperti nasi aruk, kapurung, sinonggi, papeda, dan nasi jagung.
(Baca juga : Bantuan Benih Jagung ke Petani Dituding Tidak Tepat Sasaran)
Syukur pun mengajak masyarakat mulai mengembangkan dan mempromosikan potensi pangan daerah. “Harapannya masyarakat bisa mengapresiasi produk pangan nusantara sehingga terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat menuju ke arah konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujarnya.
Kementerian Pertanian mengadakan Gelar Pangan Nusantara yang berlangsung pada 27 hingga 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta. Syukur berharap perhelatan tersebut mampu meningkatkan daya saing pangan lokal di tingkat global serta peningkatan pengembangan jumlah kerja sama petani, dunia usaha, dan lembaga riset.
Kementerian Pertanian juga mengaku telah meningkatkan produksi pangan selama 3 tahun terakhir, seperti meningkatkan produksi padi sebesar 14,9%, jagung 47,1%, daging ayam 19,7%, telur ayam 22,7%, daging sapi 8,2%, bawang merah 27,6% dan cabai 17,1%.
Sementara itu, terkait pengembangan pangan, Ketua Asosiasi Penghasil Sagu Irwan meminta pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog untuk membeli produksi sagu lokal. hal itu bertujuan agar petani sagu lebih bersemangat dalam bertani sehingga produksi sagu terus meningkat dan memperbaiki harga jual.
"Saya juga berharap pemerintah dapat memasukan sagu sebagai bahan pangan pokok alternatif di Indonesia,” kata Irwan.