Tiongkok Tawarkan Kredit Pertanian, Pemerintah Ingin Bunga Maksimal 7%

Michael Reily
8 Mei 2018, 17:53
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang menghasilkan devisa terbesar bagi ekonomi Indonesia.

Hanya, menurut Darmin, pemerintah masih mempertimbangkan tawaran dari institusi keuangan asal Tiongkok tersebut. “Memang ada keinginan mereka,” ujar Darmin, Maret lalu.

Penjelasan serupa datang dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Negosiasi pembiayaan yang akan disalurkan berkisar US$ 14 miliar - US$ 16 miliar atau sekitar Rp 200 triliun. Proses peremajaan tak hanya terpaku pada perkebunan sawit saja, melainkan terbuka untuk jenis komoditas lain seperti karet, kokoa, dan kopra.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja menjelaskan, jika proses negosiasi berjalan mulus maka bantuan pendanaan bakal disalurkan melalui program Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture (PISAgro). Bunga pinjaman ini diharapkan ringan yaitu sebesar 8%.

(Baca: Jokowi Bertemu Perdana Menteri Tiongkok Bahas Proyek Infrastruktur)

Skema pembiayaan yang direncanakan berdurasi jangka panjang. Harapannya, Indonesia bakal mendapatkan 4 tahun pembebasan pembayaran sambil menunggu tanaman bisa dipanen. Setelah itu, pengembaliannya dilakukan selama 8 tahun. Secara total, modal bisa dikembalikan dalam 12 tahun. “Tidak ada masalah tapi skemanya harus antarpemerintah (G2G).”

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...