Hama Wereng Menyerang 63 Ribu Hektare Sawah di Jawa

Michael Reily
4 September 2017, 19:16
Petani
ANTARA FOTO/Rahmad
Petani memanen butiran padi (gabah) di Desa Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/3).

Kementerian Pertanian juga telah meluncurkan dua varietas baru padi Green Super Rice (GSR), yakni Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR. Varietas padi GSR mampu berproduksi tinggi, sanggup bertahan saat kekeringan dan kebanjiran, serta tahan terhadap hama.

Selain masalah hama, ada juga kekeringan yang juga menjadi hambatan pertanian. Data Kementerian Pertanian, ada 56.334 hektare terkena kekeringan yang mengakibatkan gagal panen seluas 18.516 hektare.

 (Baca juga: Konsumsi Masyarakat Tertahan, Laju Ekonomi Diprediksi Maksimal 5,05%)

Terkait dengan kekeringan, Amran menyebut ada lima poin penanggulangan, yaitu pengerukan saluran untuk melokalisasi air untuk dipompa, pemanfaatan pompa dari embung kecil, pengembangan padi rawa lebak, pengembangan fero semen di lahan rawa lebak, dan pembuatan tempat penyimpanan air yang berukuran besar.

Di pihak lain, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menjelaskan harga gabah mulai naik karena serangan hama wereng yang mengganggu panen di beberapa daerah.

Ia menyebut harga gabah di Karawang mencapai Rp 5.500 per kilogram. Padahal, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) per kilogram untuk gabah kering giling hanya sebesar Rp 4.600 dan gabah kering panen seharga Rp 3.700. "Berkurangnya produksi gabah membuat harga beras pelan-pelan naik," kata Arief.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...