Bantu Petani Terdampak Corona, Kementan Realokasi Anggaran Rp 435 M
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 435 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan bantuan kepada petani yang terdampak pandemi corona.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dana tersebut berasal dari pemangkasan anggaran di lingkup eselon I, seperti Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebesar RP 151,84 miliar.
Kemudian, Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 194,22 miliar, Badan Karantina pertanian Sebesar Rp 35,97 miliar, dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 52,97 miliar dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 52,97 miliar.
(Baca: Kementan Usul Penghematan Anggaran Tahun Ini Rp 7 Triliun)
"Anggaran hasil pemotongan sbesar Rp 435 miliar tersebut dipindahkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp 163 miliar dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp 272 miliar," kata Syahrul saat menggelar rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (4/5).
Menurut dia, pemotongan anggaran tersebut telah melalui mempertimbangan kemungkinan terjadinya pagu minus ditubuh BPPSDMP dan Barantan, serta kemungkinan terjadinya stagnan program dan kegiatan di Balitbangtan juga Sekjen. Sehingga pemotongan anggaran dilakukan secara rasional dan proposional.
"Pemotongan dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan semua masukan dan hasil akhir dari rapat sebelumnya pada 27 April 2020," kata dia.
(Baca: Kementan Rombak Anggaran, Rp 1,8 Triliun untuk Tangani Pandemi Corona)
Seperti diketahui, penyebaran virus corona di Indonesia jumlahnya terus meningkat. Hingga Senin (4/5), jumlah kasus corona bertambah 395 kasus sehingga total angka positif penderita corona di RI mencapai 11.587 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang sembuh bertambah 78 menjadi 1.954 orang. Adapun angka kematian akibat infeksi corona hingga hari ini meningkat 14 jadi 845 orang.
“Spesimen yang diperiksa sampai saat ini 116.861 berasal dari 86.061 pasien,” kata juru bicara nasional penanganan corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (4/5).