Pandemi Buat Penjualan Minyak Produsen Bimoli Makin Laris

Image title
Oleh Ekarina
23 September 2020, 19:15
Grup Salim, Sawit, Pandemi Corona, Brand Merek, Covid-19, Minyak Goreng, Industri, Margarin, Ekspor.
Bimoli.com
PT Salim Ivomas Pratama Tbk sebut penjualan Bimoli selama pandemi tetap stabil.

Pada masa  pandemi Covid-19, dia mengakui ekspor produk sempat terganggu khususnya di kuartal I 2020. Namun ini bukan disebabkan oleh menurunnya permintaan, melainkan karena terganggunya jalur pengiriman. 

Pesaing Salim Ivomas yang juga merupakan produsen minyak goreng merek Filma, yakni PT Sinar Mas Agro Resources and Techonology Tbk (SMART) juga mengungkapkan kendala selama pandemi corona.

Dalam keterangannya, perusahaan mengatakan pandemi global telah menyebabkan ketidakpastian secara jangka pendek, sehingga menimbulkan fluktuasi harga pasar CPO.

Meski demikian, perseroan mengaku posisi keuangannya tetap sehat yang didukung oleh arus kas internal dan fasilitas perbankan yang memadai.

"Ke depan, kami akan menjaga menjaga likuiditas termasuk melanjutkan efisiensi dan operasional yang lebih intensif," kata manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip, Rabu (23/9).

Sepanjang kuartal I 2020, Sinarmas Agro membukukan pendapatan Rp 9,6 triliun, tumbuh 2% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 9,4 triliun. Penurunan
volume produksi dan kenaikan harga bahan baku yang dialami perseroan turut menekan kinerja keuangan. 

Alhasil, perusahaan mencatat rugi bersih Rp 1,41 trliun yang disebabkan rugi selisih kurs dari translasi pinjaman dalam mata uang dolar.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, kinerja ekspor kelapa sawit pada kuartal I menunjukkan penuruna. Namun, menjelang pertengahan tahun, ekspor produk minyak kelapa sawit mulai menunjukkan perbaikan.

Volume ekspor produk minyak sawit pada Juli 2020 tercatat sebesar 3,13 juta ton atau naik 13% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,77 juta ton.

 

Kenaikan tersebut terutama karena meningkatnya ekspor produk olahan CPO dan laurik. Ekspor produk olahan CPO mengalami kenaikan sebesar 352 ribu ton, dari 1,6 juta ton menjadi 1,9 juta ton. Sementara, ekspor laurik naik 32 ribu ton.

Ekspor oleokimia tercatat relatif tetap. Sedangkan, ekspor biodiesel dan CPO menurun masing-masing sekitar 3 ribu dan 19 ribu ton

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...