Jokowi Genjot Pembangunan Infrastruktur untuk Percepat Ekonomi Pulih
Pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak berhenti, meskipun ada pandemi corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, ini dilakukan karena infrastruktur di Tanah Air masih sangat tertinggal dibandingkan negara lain.
Yang terbaru, pemerintah membangun jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 4 di Aceh. Jalan ini membentang dari Indrapuri ke Blang Bintang dengan panjang 13,5 kilometer (km).
Saat meresmikan jalan tol itu, Jokowi menjelaskan bahwa minimnya infrastruktur di Indonesia membuat biaya logistik lebih mahal. “Ini yang menyebabkan daya saing kita tidak baik kalau dibandingkan dengan negara tetangga,” ujar Jokowi, Selasa (2/8).
Selain itu, pembangunan infrastruktur dinilai menjadi salah satu strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dengan membangun infrastruktur, khususnya jalan tol, pemerataan ekonomi akan tercipta.
Pembangunan jalan tol juga bisa meningkatkan efisiensi waktu tempuh. Sebagai contoh, tol Trans Sumatera yang membentang 2.765 km bakal bisa meningkatkan efisiensi waktu tempuh hingga 53 jam.
Lalu, jalan tol Trans Sumatera akan meningkatkan efek berganda bagi perekonomian dua hingga tiga kali lipat. “Ini luar biasa kalau selesai pada 2024,” kata dia.
Pembangunan infrastruktur juga dapat menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk jalan tol Trans Sumatera dengan 18 ruas, Jokowi memperkirakan ada 296 ribu lapangan kerja yang tercipta secara langsung.
Saat ini, pembangunan jalan tol Trans Sumatera mampu menyerap 24.700 tenaga kerja. “Ini memang sangat banyak sekali,” ujar Jokowi.