Ekonomi Brasil Resesi untuk Kedua Kalinya Sepanjang Pandemi Corona
Pertumbuhan ekonomi Brasil terkontraksi 0,1% secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) pada kuartal III. Ini kedua kalinya negara di Amerika Latin itu mengalami resesi sejak ada pandemi corona.
Resesi diartikan sebagai kontraksi pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut. Tahun lalu, ekonomi Brasil tumbuh negatif 2,5% dan 9,7% pada kuartal I dan II.
Tahun ini, Brasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 0,4% dan 0,1% pada kuartal II dan III. Meski begitu, ekonominya masih tumbuh 4% secara tahunan (year on year/yoy).
Kontraksi ekonomi di Brasil terutama didorong oleh pertumbuhan minus 8% sektor pertanian. Ini dipengaruhi oleh kekeringan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, kinerja ekspor barang dan jasa turun 9,8%. Industri tetap stagnan, sementara sektor jasa tumbuh 1,1%.
“Ekonomi pada dasarnya mengalami stagnasi. Kami mencapai tingkat pra-Covid, tetapi sejak itu tidak ada pertumbuhan sama sekali dan tak ada indikasi bahwa pertumbuhan akan datang,” kata kepala ekonom di Logus Capital Mauricio Molon dikutip dari Financial Times, Kamis (2/12).
Perekonomian Brasil cepat pulih dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang kembali ke posisi sebelum pandemi corona atau pada akhir 2019. Tetapi, pemulihan kehilangan tenaga dan beberapa ekonom memperkirakan kontraksi terjadi tahun depan.
Molon memperkirakan, perekonomian mandek pada tahun depan karena tekanan pengetatan kebijakan moneter serta penurunan kepercayaan konsumen dan bisnis.
“Kami tidak memiliki dorongan yang sama dari komoditas, pendapatan diencerkan oleh inflasi, dan pasar tenaga kerja masih lemah,” kata dia.