Driver Rentan Tertular Corona, Gojek Siapkan Skema Bantuan Pendapatan
Pengemudi taksi dan ojek online tergolong rentan tertular virus corona, karena bertemu dengan banyak orang dan bekerja di luar ruangan. Startup penyedia layanan on-demand Gojek menyiapkan skema bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi positif virus corona sejak kemarin (17/3).
Bantuan yang dimaksud dengan memberikan dukungan pendapatan dan menghentikan sementara cicilan yang berjalan seperti premi asuransi, kredit kendaraan dan lainnya.
Bantuan itu berlaku hingga yang bersangkutan kembali bekerja. Gojek mengklaim sebagai perusahaan penyedia layanan on-demand pertama di Indonesia yang memberlakukan skema bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi.
“Gojek berupaya untuk tetap membuat masyarakat menjalani kehidupan senormal mungkin di tengah tantangan covid-19, termasuk para mitra di ekosistem kami,” kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers, Rabu (18/3).
(Baca: Corona Menular via Helm, Asosiasi Ojol Minta Protokol ke Gojek & Grab)
Gojek juga memberlakukan penonaktifan sementara akun mitra yang sedang diobservasi terkait virus corona. Nonaktif akun berlaku hingga adanya konfirmasi tes kesehatan dari pemerintah.
Selain itu, tersedia tim yang membantu mitra terhubung dengan rumah sakit atau otoritas kesehatan, jika memiliki isu terkait virus corona. Tim tersebut bekerja 24 jam.
Decacorn Tanah Air itu juga berfokus pada tiga area dalam mencegah penyebaran covid-19 yaitu menjaga jarak, gaya hidup sehat, dan produktivitas. “Ekosistem Gojek terdiri dari ratusan juta individu. Kami yakin upaya pencegahan berdampak besar dalam memperlambat atau mencegah penyebaran covid-19,” ujarnya.
(Baca: Layanan Sejenis di Tiongkok Terdampak Corona, Gojek & Grab Antisipasi)
Dalam hal area produktivitas, Gojek memastikan seluruh mitra pengemudi tetap produktif meski virus corona mewabah. Perusahaan menyediakan hand sanitizer dan masker kepada mitra pengemudi.
“Secara aktif Gojek menggandeng berbagai pihak dari sektor publik dan swasta untuk mendapatkan suplai berbagai barang dan kebutuhan yang dapat membantu mitra driver kami untuk tetap sehat dan aman dari risiko covid-19,” kata Kevin.
Perusahaan juga mendorong pengguna menjaga jarak satu sama lain atau social distancing lewat gerakan #dirumahaja. Gojek menerapkan contactless delivery lewat layanan GoFood, sehingga makanan diantar dengan meminimalkan kontak langsung.
(Baca: Tarif Ojek Online Jabodetabek Naik, YLKI Minta Konsumen Dapat Masker)
Inovasinya berupa tambahan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan GoFood antara pelanggan dan mitra pengemudi.
Area kedua yang disoroti Gojek yakni gaya hidup sehat. Sejak pekan lalu (12/3), Gojek meluncurkan serangkaian pedoman food safety kepada mitra penjual, termasuk inisiatif baru yaitu Kartu Penanda Suhu Tubuh.
Kartu itu berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan. Mereka yakni karyawan merchant yang memasak, yang menyiapkan makanan, serta mitra pengemudi yang mengantar makanan.
Hal itu bertujuan untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan. “Berbagai media juga digunakan untuk edukasi, mengampanyekan praktik hidup sehat, serta meningkatkan kewaspadaan pencegahan penyebaran covid-19,” katanya.
(Baca: Cegah Corona, Pegawai Gojek, Grab, OVO & Tokopedia Juga Kerja di Rumah)