Tarif Ojek Online Naik, Gojek dan Grab: Permintaan Berpotensi Turun
Tarif ojek online di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) bakal naik mulai pekan depan. Meski begitu, aplikator seperti Gojek dan Grab menilai permintaan layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) berpotensi turun.
Head of Public Affairs Grab Tri Sukma Anreiano mengaku, perusahaan sudah menyimulasikan kenaikan tarif di aplikasi sebelum kebijakan itu diumumkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Kemungkinan besar ada penurunan (permintaan)," katanya kantor Kemenhub di Jakarta, Selasa (10/3).
Meski begitu, kenaikan tarif ojek online bakal meningkatkan pendapatan mitra pengemudi. Karena itu, perusahaan tetap akan menyesuaikan tarif sesuai dengan ketentuan kementerian.
Ia juga menjanjikan bahwa layanan transportasi bakal ditingkatkan, salah satunya terkait keamanan konsumen baik pengemudi maupun penumpang. (Baca: Sah, Tarif Ojek Online Naik Rp 150-Rp 250 per KM Mulai Pekan Depan)
"Untuk penyesuaian algoritma tidak akan rumit, karena sudah terjadi kenaikan tarif beberapa kali. Sampai pekan depan itu cukup untuk penyesuaian,” kata Tri Sukma.
Hal senada disampaikan oleh Gojek. Policy and Government Relations Gojek Dyan Shinto Nugroho menilai ada potensi permintaan layanan turun, seiring dengan kenaikan tarif ojek online.
"Saya kira pasti ada masa penyesuaian (terhadap turunnya perimntaan). Tapi ini untuk kepentingan jangka panjang, dan kesejahteraan pengemudi, agar bisnisnya tetap jalan," ujar Shinto.