Orderan Sepi, 20% Pengemudi Ojek Online Pilih Pulang Kampung

Fahmi Ahmad Burhan
28 April 2020, 16:12
Orderan Sepi, Asosiasi: 20% Pengemudi Ojek Online Pilih Pulang Kampung
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, pengemudi ojek online menunggu orderan di Kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2020).

Pandemi corona membuat permintaan layanan taksi dan ojek online anjlok. Terlebih lagi ketika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena sepi order, Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) mencatat sebagian pengemudi memilih untuk pulang kampung.

“Sekitar 10-20% (pengemudi ojek online) pulang kampung dari wilayah yang menerapkan PSBB," kata Ketua Presidium Garda Igun Wicaksono kepada Katadata.co.id, Selasa (28/4).

Advertisement

Sejak pandemi virus corona, Garda mencatat permintaan layanan antar penumpang atau ojek online anjlok 80%. Begitu juga Asosiasi Driver Online (ADO) menyebutkan, permintaan layanan taksi online turun 80%.

Di wilayah yang menerapkan PSBB, Garda bahkan mencatat permintaan ojek online merosot 90% dibanding hari biasanya. “Makin drop. Order paling banyak 10% dari normal. Kebanyakan pengemudi malah tidak dapat pesanan sama sekali,” katanya.

(Baca: Dapat 8 Bantuan Akibat Corona, Asosiasi Ojol: Belum Menutupi Kerugian)

Pengemudi ojek online yang memilih pulang kampung merupakan perantau. Ketika pendapatan anjlok, mereka kesulitan membayar indekos. Karena itu, mereka memilih pulang ke kampung halaman.

Igun mengakui, pengemudi ojek online memang mendapat beragam bantuan, mulai dari bantuan langsun tunai (BLT), kartu prakerja, voucher makan hingga diskon pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM. Namun, bantuan-bantuan ini dinilai belum cukup untuk menutup pendapatan yang turun akibat pandemi Covid-19.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement