Penipuan Beralih dari Panggilan Telepon ke Pesan WhatsApp

Fahmi Ahmad Burhan
11 Desember 2020, 14:58
Penipuan Lewat Panggilan Turun, Penipu Diduga Beralih ke WhatsApp
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi keamanan internet

Riset perusahaan identifikasi telepon dan pemblokir spam, Truecaller menunjukkan bahwa jumlah panggilan penipuan (scam) di Indonesia menurun pada tahun ini. Ahli teknologi informasi (IT) memperkirakan, para pelaku beralih mencari media lain, salah satunya aplikasi percakapan seperti WhatsApp.

Laporan bertajuk ‘Truecaller Insights Report 2020’ itu menunjukkan bahwa rerata ada 27,9 panggilan spam per bulan pada tahun lalu. Jumlahnya turun menjadi 18,3 pada 2020.

Advertisement

Hampir seluruhnya menggunakan nomor domestik. Dari sisi sektor, paling banyak berasal dari lembaga keuangan (52%), penyedia asuransi (25%), dan operator telekomunikasi (11%).

Selain itu, 21% dari total panggilan spam di Tanah Air merupakan upaya penipuan. Persentasenya turun menjadi 9% pada tahun ini.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya menilai, penurunan terjadi karena masyarakat Indonesia mulai sadar terkait pengamanan kode verifikasi atau one time password (OTP). Sedangkan salah satu tujuan penipu yakni mendapatkan kode ini.

Dengan memiliki kode tersebut, penipu bisa mengakses akun e-commerce, dompet digital hingga platform perbankan korban. "Masyarakat mulai sadar atas risiko dan pengamanan kode OTP," kata Alfons kepada Katadata.co.id, Jumat (11/12).

Akan tetapi, Alfons menduga bahwa penipu beralih ke aplikasi perpesanan. Modusnya, bisa dengan menyusupkan perangkat lunak (software) jahat seperti malware ke gadget atau mengeksploitasi celah keamanan sistem. “Bisa melalui SMS atau WhatsApp,” ujarnya.

Meski begitu, Director of Communications Truecaller Kim Fai Kok bahwa jumlah panggilan spam di Indonesia mulai meningkat lagi pada Oktober yakni 22,4%. “Pada era sulit ini, para penipu dan pengirim spam menemukan cara baru untuk mengganggu masyarakat," katanya dikutip dari siaran pers, Selasa (8/12).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement