Perusahaan Teknologi Ramai-ramai Tinggalkan Silicon Valley
San Francisco Bay Area menjadi rumah bagi raksasa teknologi papan atas seperti Google, Apple hingga Facebook, sehingga disebut Silicon Valley. Namun, kota ini mulai ditinggalkan oleh beberapa perusahaan akibat pandemi corona.
Yang terbaru, Oracle memutuskan untuk memindahkan kantor pusat ke Austin, Texas. “Kami yakin langkah ini membawa perusahaan pada pertumbuhan terbaik dan memberi pegawai lebih banyak fleksibilitas tentang di mana dan bagaimana mereka bekerja,” kata juru bicara Oracle dikutip dari CNBC Internasional, akhir pekan lalu (12/12).
Sebagian besar karyawan dapat memilih tempat untuk bekerja, melanjutkan pekerjaan paruh atau penuh waktu dari rumah. “Selain itu, kami akan terus mendukung hub utama Oracle di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS) seperti Redwood City, Austin, Santa Monica, Seattle, Denver, Orlando, dan Burlington, dan lain-lain,” kata Oracle.
Oracle merupakan salah satu kisah sukses Silicon Valley. Perusahaan ini didirikan di Santa Clara, California pada 1977. Kemudian pindah ke San Francisco Bay Area pada 1989.
Namun, pandemi Covid-19 mendorong sejumlah perusahaan teknologi di Silicon Valley untuk pindah. Pada awal bulan lalu, Hewlett Packard Enterprise memindahkan kantor pusat dari San Jose, California, ke Houston, Texas.
Perusahaan perangkat lunak analisis data, Palantir Technologies juga pindah dari Palo Alto, California ke Denver, Colorado pada awal tahun ini.
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk juga mengonfirmasi akan pindah ke Texas. Namun, ia bakal mempertahankan operasi utama di California.
“Covid pada dasarnya mendorong orang untuk bekerja dari jarak jauh dan bereksperimen di lokasi lain,” kata Keith Rabois, seorang kapitalis ventura yang berbasis di San Francisco dikutip dari Wall Street Journal, Senin (14/12). Ia juga pindah ke Miami.
Dalam satu dekade terakhir, biaya perumahan di sekitar Silicon Valey melonjak. Kemacetan lalu lintas meningkat dan tenda-tenda tunawisma menyebar di jalan-jalan kota.
Politisi Partai Republik Rabois merasa frustrasi dengan banyaknya tunawisma dan pajak yang relatif tinggi di Silicon Valey. “Jelas ada tempat yang jauh lebih baik untuk tinggal,” katanya.
Meski begitu, pendanaan modal ventura terus menyuntikkan modal ke perusahaan rintisan di Bay Area, bahkan saat pandemi virus corona. Salah satu pendiri perusahaan modal ventura, Counterpart Ventures, Patrick Eggen mengatakan bahwa lokasi entitas bisnis di lingkungan South Park San Francisco sangat penting untuk keberhasilan.
Ia optimistis, Silicon Valley akan terus berkembang setelah pandemi corona. “Bisnis saya semuanya berorientasi pada hubungan. Pertemuan langsung merupakan arteri dari keberadaan itu,” katanya. “Ini memberi saya keunggulan berada di sini.”
Bahkan, jika jumlah perusahaan teknologi di Bay Area berkurang, “Anda masih memiliki pusat bakat dan aliran modal tertinggi,” kata Patrick.