Lima Sektor Startup di Indonesia Jadi Incaran Investor Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
19 Januari 2021, 17:31
Lima Sektor Startup Diminati Investor pada Tahun Ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengunjung melihat alat teknologi robot pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).

Investor, termasuk modal ventura memperkirakan ada lima sektor startup yang kebanjiran pendanaan pada tahun ini. Bidang perusahaan rintisan yang dimaksud yakni teknologi finansial (fintech), kesehatan (healthtech), pendidikan, logistik, dan e-commerce.

Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan, fintech dinilai potensial karena ada banyak masyarakat di Indonesia yang belum tersentuh layanan keuangan. Selain itu, penggunaan layanannya meningkat selama pandemi corona.

Advertisement

Fintech menjadi layanan nomor satu untuk bertransaksi," kata Melisa dalam acara PwC NextLevel - 2021 Outlook: Start-ups, Investments, and Corporate Collaborations, Selasa (19/1).

Sedangkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, indeks inklusi keuangan Indonesia hanya 76,19% pada 2019. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:

Fintech pun menjadi sektor primadona pendanaan dari investor. Katadata.co.id mencatat, 19 dari 107 startup yang memperoleh pendanaan selama tahun lalu merupakan fintech.

Tren pendanaan ke startup Indonesia sejak 2017
Tren pendanaan ke startup Indonesia sejak 2017 (DailySocial, DSResearch, CIMB: Fintech Report 2020)

Selain fintech, Melisa menilai bahwa perusahaan rintisan e-commerce tetap diminati pada 2021. "Sektor ini terkena dampak positif (pandemi Covid-19)," katanya.

Sektor turunan seperti digitalisasi warung atau online to offline (O2O) juga diminati investor. "Startup yang mendukung rantai pasok (supply chain) itu sangat menarik," katanya.

Apalagi, menurut riset Euromonitor International 2018 menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina lebih suka berbelanja di toko kelontong, sebagaimana tecermin pada Databoks berikut:

Selain itu, sektor logistik diminati oleh investor. Perkembangan e-commerce selama pandemi virus corona menjadi sentimen positif bagi perusahaan rintisan logistik.

Hal itu karena tingginya peminat belanja online mendongkrak permintaan layanan pengiriman barang, khususnya Business to Consumer (B2C) dan Consumer to Consumer (C2C). Meski begitu, model bisnis Business to Business (B2B) yang menyediakan layanan hulu ke hilir (end to end) juga menjanjikan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement