Tangkal Produk Impor, Tokopedia dan UMKM Dorong Tren Sepatu Lokal

Desy Setyowati
12 Maret 2021, 14:54
Tren Sepatu Lokal dan Cara UMKM – Tokopedia Antisipasi Produk Impor
@bro.do / Instagram
Ilustrasi sepatu Brodo

Startup e-commerce, Tokopedia dan 11 brand lokal menggelar kampanye Bersebelas #MelangkahBareng dengan menawarkan uang kembali (cashback) hingga 50%. Para pelaku usaha mengungkapkan tren sepatu tahun ini, dan strategi mengantisipasi produk impor.

Merek yang berpartisipasi yakni Never Too Lavish, Fuse Concept, Patrobas, Seji, Exodos, Pijak Bumi, Ortusieght, FYC, Nokha, Rafheoo, dan Brodo. Kampanye berlangsung sejak bulan ini hingga akhir tahun.

“Akan ada produk eksklusif setiap bulannya,” kata pendiri Never Too Lavish Bernhard Suryaningrat dalam webinar bertajuk Bersebelas #MelangkahBareng, Jumat (12/3).

Pria yang akrab disapa Abeng itu menilai, kampanye di platform online memudahkan brand lokal memasarkan produk, khususnya saat pandemi corona. Selain itu, menurutnya konsumen saat ini mulai tertarik dengan produk dalam negeri, termasuk sepatu.

“Dulu banyak produsen yang membuat produk (dengan brand) sendiri, lalu mati. Bukan karena tidak bagus, tetapi peminatnya tak ada. Selain itu, kurang inovasi. Ini karena ketika ingin menggunakan material baru, khawatir harganya mahal,” ujar dia.

Sedangkan brand sepatu lokal saat ini dinilai lebih kreatif dan didukung oleh banyak influencer. “Bisa bangkit lagi,” kata Abeng.

Namun, pelaku usaha juga perlu mengikuti tren untuk mendorong penjualan. Ia menilai, harga murah tetap menjadi pertimbangan utama konsumen dalam negeri.

Lalu, pelaku usaha perlu rutin berinovasi. “Gimmick seperti tali sepatu dengan nama konsumen atau menggunakan konsep zodiak, bisa menjadi daya tarik,” ujar dia.

Ia juga menilai, sepatu yang diminati konsumen saat ini yaitu unik dan ada inovasi dari sisi material, warna, model, serta teknologi. “Jadi akan lebih dinamis,” katanya.

Influencer Denis Juherman sepakat bahwa inovasi merupakan kunci untuk menarik konsumen. “Saya kira, material dan warna sepatu brand lokal sudah menyaingi merek luar negeri,” katanya.

Inovasi dan memahami merek dinilai sebagai strategi untuk mengantisipasi masuknya sepatu impor. Apalagi, survei Katadata Insight Center (KIC) bertajuk ‘Perilaku Belanja Konsumen Indonesia’ pada 2020 menunjukkan bahwa 42,9% dari 6.697 responden menyukai sepatu impor.

Sebagian besar memilih sepatu buatan Amerika Serikat (AS). Survei tersebut dilakukan selama 13-17 Oktober, dengan responden berusia 17 hingga 65 tahun.

Senior Lead Fashion Tokopedia Aldhy Darmayo menilai, kampanye dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan brand lokal. Sejauh ini, ia mencatat bahwa peminat merek dalam negeri mulai meningkat.

Berdasarkan data internal Tokopedia, transaksi produk busana meningkat dua kali lipat sepanjang Maret-Desember 2020. Sedangkan sepatu lokal meningkat hampir 100%.

“Untuk Nokha, peningkatannya 2,5 kali lipat dan Brodo 5,5 kali lipat,” kata Aldhy. Ia optimistis, pertumbuhannya lebih tinggi pada tahun ini.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun mencatat bahwa industri alas kaki Indonesia memiliki 2,8% pangsa pasar global. Harga rata-rata produknya yang diekspor yakni US$ 16,7 atau Rp 244,8 ribu dan dinilai kompetitif.

Reporter: Desy Setyowati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...