Kominfo Minta Gojek dan Tokopedia Tetap Fokus UMKM Setelah Merger
Gojek dan Tokopedia mengumumkan merger menjadi GoTo pada Senin (17/5). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berharap, kedua startup jumbo ini tetap berfokus pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
“Upaya merger itu juga diharapkan tetap berfokus pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya pengembangan UMKM atau ultra mikro lokal,” kata juru bicara Kominfo Dedy Permadi dalam pernyataan tertulis, Rabu (19/5).
Secara umum, kementerian mendukung penggabungan kedua perusahaan teknologi Tanah Air tersebut. Dedy menyampaikan, merger merupakan salah satu titik pijakan penting bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
Merger Gojek dan Tokopedia juga dinilai menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang mampu memanfaatkan peluang besar di tengah pandemi Covid-19. “Yakni melalui pemanfaatan teknologi digital,” kata dia.
Ia menyatakan bahwa kementerian akan terus mendorong upaya percepatan transformasi digital di Indonesia dengan memastikan tata kelola data, pengendalian konten digital, pengembangan literasi dan talenta digital, serta pemerataan infrastruktur digital.
Sebelumnya, CEO GoTo Andre Soelistyo menyampaikan, perusahaan gabungan berambisi menyasar pasar Asia Tenggara. Ini karena jumlah segmen kelas menengah dan populasi muda yang tanggap teknologi banyak.
"Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi," ujar CEO GoTo Andre Soelistyo dalam keterangan tertulis, Senin (17/5).
Selama beberapa tahun terakhir, Gojek mengembangkan bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.
Namun, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, perusahaan belum berencana ekspansi. “Masih terlalu dini mendiskusikan rencana ekspansi e-commerce," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (19/5).
Ia menyampaikan, Tokopedia masih berfokus menyasar pasar domestik meski telah merger dengan Gojek. "GoTo akan terus memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar dan paling menarik di Asia Tenggara," ujarnya.
Nuraini menyatakan, pasar Indonesia Indonesia masih menjanjikan karena populasinya terbesar keempat di dunia. Selain itu, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Nusantara 196,7 juta.
Pada 2019, pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya juga menyampaikan bahwa perusahaan ingin mengikuti kesuksesan e-commerce global seperti Alibaba dan Amazon. Oleh karena itu, ia berfokus mengembangkan pasar domestik terlebih dahulu sebelum ekspansi ke negara lain.
William mengatakan, Alibaba dan Amazon sangat berfokus mengembangkan mitra penjual lokal melalui berbagai penunjang fasilitas pada masa-masa awal. “Jadi, (fokus) ini yang ingin kami lakukan di Tokopedia,” kata William di kantornya, pada 2019 (19/6/2019).