Asosiasi Ojek Online Janji Tak Demo PPKM Level 4, tapi Minta Dua Hal
Asosiasi ojek online atau Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyatakan tidak mau terlibat dalam aksi demonstrasi menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4. Namun, Garda meminta dua hal kepada pemerintah dan perusahaan penyedia layanan, seperti Gojek, Grab, dan ShopeeFood.
Ketua Presidium Garda Igun Wicaksono mengatakan, banyak beredar poster demo PPKM darurat yang menyertakan pengemudi ojek online. Ia menilai ini bentuk pencatutan.
Itu karena anggotanya tidak akan menggelar aksi unjuk rasa dan tetap mematuhi kebijakan PPKM level 4. "Tidak akan turun ke jalan" kata Igun kepada Katadata.co.id, Senin (26/7).
Namun, Garda meminta dua hal kepada pemerintah, Gojek, Grab hingga ShopeeFood. Pertama, pemerintah memberikan keleluasaan jam buka restoran atau warung makan.
Pemerintah memperpanjang PPKM darurat berdasarkan level. Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021, mal di area PPKM level 4 ditutup sementara, kecuali akses pegawai toko yang melayani penjualan online maksimal tiga orang.
Sedangkan di daerah PPKM level 3, pusat perbelanjaan bisa beroperasi hingga Pukul 17.00.
Untuk warung makan atau warteg, pedagang kaki lima (PKL), lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka di wilayah PPKM level 3 dan 4. Namun, pengunjung dibatasi dmakani tempat maksimal 30 menit dan kapasitas pengunjung 25%.
Di wilayah PPKM level 4, makan ditempat dibatasi 20 menit dan jumlah pengunjung maksimal tiga orang.
Garda ingin kebijakan untuk restoran dan warung makan diperpanjang. "Bisa buka hingga tengah malam," katanya.
Alasannya, restoran atau warung makan menjadi sumber penghasilan yang paling diandalkan oleh pengemudi ojek online selama PPKM darurat. Layanan menyumbang 50% terhadap pendapatan.
Layanan pesan-antar makanan juga menjadi satu-satunya yang tumbuh selama PPKM darurat. “Ini pun hanya 5%-10%," ujar Igun.
Kedua, Garda meminta Gojek, Grab hingga ShopeeFood menurunkan biaya potongan mitra pengemudi dari 20% menjadi 10%. Ini agar pendapatan driver ojek online maksimal di tengah penurunan permintaan.
Sebelumnya Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menegaskan bahwa logo ShopeeFood disalahgunakan untuk materi aksi long march berjudul Seruan Aksi Nasional - Jokowi End Game yang beredar di media sosial.
“ShopeeFood memastikan bahwa hal ini pencatutan nama dan merupakan hoax. Materi itu tidak mewakili kami sebagai perusahaan,” kata Radynal dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu (23/7).
Perusahaan asal Singapura itu juga mengimbau mitra pengemudi ShopeeFood untuk tidak terprovokasi. “Ini mengingat situasi pandemi Covid-19 dan implementasi PPKM level 4 saat ini,” ujar dia.