Instagram Akan Rilis Fitur Khusus Hindari Remaja dari Konten Berbahaya

Desy Setyowati
11 Oktober 2021, 12:01
instagram, facebook
alexey malkin|123RF.com
Ikon aplikasi Instagram pada close-up layar iPhone Apple

Instagram akan memperkenalkan beberapa langkah dan fitur baru untuk menjauhkan remaja dari konten berbahaya. Ini dilakukan setelah induk usaha, Facebook disebut membiarkan konten ujaran kebencian untuk meraup keuntungan.

“Kami akan memperkenalkan sesuatu yang menurut saya akan membuat perbedaan besar. Sistem kami melihat bahwa remaja melihat konten yang sama berulang-ulang, dan konten itu mungkin tidak kondusif bagi kesejahteraan mereka,” kata Wakil Presiden Urusan Global Facebook Nick Clegg dikutip dari The Verge, Minggu (11/10).

Oleh karena itu, Facebook berencana mendorong pengguna remaja melihat konten lain. Salah satunya, perusahaan media sosial ini berencana meluncurkan fitur ‘Take a Break’ “Kami akan mendorong remaja untuk beristirahat sejenak dari menggunakan Instagram,” katanya.

Facebook juga menghentikan sementara pengembangan platform Instagram Kids. Selain itu, memberikan kontrol opsional kepada orang tua untuk mengawasi remaja.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara State of the Union CNN, kurang dari seminggu setelah pelapor Frances Haugen bersaksi di depan Kongres Amerika Serikat (AS) tentang penelitian internal yang menunjukkan Instagram dapat memiliki efek negatif bagi kesehatan mental anak muda. Haugen merupakan mantan manajer produk Facebook.

Juru bicara Facebook menyampaikan, fitur ‘Take a Break’ belum diuji. “Tetapi akan segera diuji’” kata dia.

Ia menunjukkan unggahan Kepala Instagram Adam Mosseri di blog resmi pada akhir bulan lalu (27/9). Saat itu, Adam menyampaikan bahwa perusahaan sedang menjajaki dua ide baru.

Pertama, mendorong pengguna untuk melihat topik lain. Kedua, fitur yang sementara disebut ‘Take a Break’. “Orang dapat menempatkan akun mereka pada jeda dan meluangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan apakah waktu yang mereka habiskan bermakna,” kata Adam.

Pekan lalu, Haugen mengungkapkan bahwa raksasa teknologi itu memanfaatkan algoritme untuk menghasilkan banyak konten ujaran kebencian yang disukai oleh pengguna. Ia mengklaim, algoritme yang diluncurkan pada 2018 itu mengatur konten yang dilihat oleh pengguna pada platform yang dikelola Facebook.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...