Rekor, Microsoft Beli Perusahaan Video Gim Rp 987 T untuk ke Metaverse

Desy Setyowati
19 Januari 2022, 14:31
microsoft, gim, game, game online, metaverse, dunia virtual
123RF.com
Logo Microsoft

Microsoft mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan video game Activision Blizzard US$ 68,7 miliar atau sekitar Rp 987 triliun. Raksasa teknologi ini berencana masuk ke bisnis metaverse atau dunia virtual.

Pada 2018, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mencoba untuk membuat rekor dengan membeli Yahoo sekitar US$ 50 miliar. Namun upaya ini batal.

CEO Microsoft Satya Narayana Nadella kini berencana memecahkan rekor lagi. Jika ini terwujud, maka nilainya bakal melampaui akuisisi Dell atas EMC US$ 67 miliar pada 2016.

Bagi Microsoft, harga pembelian Activision Blizzard dua kali lipat lebih dari yang pernah dibayar perusahaan berusia 47 tahun itu. Akuisisi teratas yang pernah dilakukan oleh pembuat Windows ini adalah LinkedIn pada 2016, yang menelan biaya lebih dari US$ 26 miliar.

“Penawaran tunai untuk mengakuisisi Activision Blizzard itu merupakan akuisisi terbesar dalam sejarah Microsoft,” tulis analis Piper Sandler yang merekomendasikan membeli saham dalam catatan setelah pengumuman, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (19/1).

“Tetapi juga membawa nilai strategis menarik, terutama dalam sektor teknologi konsumen di mana Microsoft memiliki portofolio produk yang lebih kecil,” kata dia. “Permainan dan periklanan mewakili dua segmen yang digabungkan mewakili peluang perolehan saham tambahan US$ 1 triliun untuk jangka panjang Microsoft.”

Meski begitu, Microsoft masih harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Activision dan regulator jika ingin melanjutkan mega kesepakatan itu. Sedangkan upaya Nvidia membeli Arm dan perjanjian AMD mengakuisisi Xilinx saja tertahan tinjauan peraturan selama lebih dari setahun.

Analis riset senior di Vontobel Asset Management Peter Choi mengatakan, nilai akuisisi perusahaan video game itu menghabiskan hampir 53% dari tumpukan uang Microsoft. Vontobel Asset Management memegang US$ 1,43 miliar di saham Microsoft per akhir kuartal ketiga.

Kendati begitu, Choi mengatakan bahwa nilai US$ 68,7 miliar itu hanya sekitar 3% dari ukuran total perusahaan. “Mereka memiliki kapasitas yang cukup untuk mendanai apa pun yang mungkin diinginkan. Jadi saya tidak selalu melihatnya sebagai penghambat peluang lain,” ujar dia.

Di bawah kepemimpinan CEO Satya Nadella selama hampir delapan tahun, Microsoft mengurangi sebagian fokus pada area yang berpusat ke konsumen. Bintang terbesar sekarang yakni bisnis komputasi awan (cloud) Azure.

Choi menilai, akuisisi Activision Blizzard tidak serta merta mengubah konsentrasi perusahaan.

“Saya pikir secara keseluruhan bintang utara perusahaan masih lebih berfokus pada bisnis dan perusahaan. Pada dasarnya membantu orang menjadi lebih produktif. Itulah misi utama perusahaan,” ujar dia.

“Saya pikir ketika mereka berpikir tentang area di luar bisnis inti, mereka cenderung lebih oportunistis. Jadi, jelas bermain game, meskipun itu sudah menjadi waralaba utama bagi mereka,” kata Choi.

Microsoft memiliki gim konsol Xbox sejak 2001. Di bawah kepemimpinan Nadella, perusahaan membeli Mojang, pengembang di balik video game Minecraft, seharga US$2,5 miliar pada 2014.

Lalu mengakuisisi ZeniMax Media US$ 8,1 miliar tahun lalu. Kini, jumlah studionya meningkat dari 15 menjadi 23.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...