Sebut Kominfo Bodoh, Hacker Bjorka Incar Data Presiden Jokowi
Peretas Bjorka sebelumnya menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bodoh terkait kebocoran 1,3 miliar data SIM Card ponsel. Hacker ini pun mengincar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ancaman baru dari hacker Bjorka itu diungkapkan oleh akun Twitter Dark Tracer. “The next leak come from the president of Indonesia (kebocoran data selanjutnya datang dari Presiden Indonesia),” demikian dikutip dari tangkapan layar (screenshot) di Twitter, Jumat (9/9).
Dark Tracer pun membuat peta data yang diduga dicuri oleh hacker Bjorka. Rinciannya sebagai berikut:
We are now profiling the Bad Actor "Bjorka" that leaked the INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE. He has leaked many databases targeting Indonesia since 2020. Analysts and investigators who want to profile him can use our DarkTracer platform. Try it on https://t.co/HQNGazQoRh https://t.co/bQev51HTjk pic.twitter.com/obGR6KSsrv— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) September 7, 2022
"Kami membuat profil 'Bjorka' yang membocorkan basis data warga Indonesia. Dia telah membocorkan banyak database yang menargetkan Indonesia sejak 2020," kata Dark Tracer.
Hacker Bjorka menjual 1,3 miliar data SIM Card ponsel Indonesia. Dia melampirkan dua juta sampel di forum Breached.to.
Selain itu, Bjorka menyebut bahwa dirinya memiliki 26.730.797 data histori pencarian (browsing) pelanggan IndiHome. Data ini termasuk di antaranya Nomor Induk Kependudukan (NIK), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.
Data yang dijual di breached.to tersebut diklaim berasal dari periode Agustus 2018 hingga November 2019.