Pertamina Geothermal Akan Investasi Pengeboran Panas Bumi Rp 1,54 T

Image title
12 Desember 2019, 17:51
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan mengeluarkan dana US$ 110 juta (sekitar Rp 1,54 triliun) untuk investasi pengeboran panas bumi tahun depan
Pertamina
Ilustrasi, Pertamina mengklaim memiliki kapasitas terpasang panas bumi terbesar keenam di dunia. Total kapasitas terpasang Pertamina capai 1.877 megawatt (MW).

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan mengeluarkan dana US$ 110 juta (sekitar Rp 1,54 triliun) untuk investasi pengeboran panas bumi tahun depan. Perusahaan berencana menginvestasikan uang itu di tiga wilayah kerja.

Pertama, PGE akan melakukan pencarian panas bumi di wilayah kerja Lumut Balai, Sumatera Selatan. Energi panas bumi ini nantinya untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) unit II.

Kedua, perusahaan akan mengembangkan wilayah kerja Hululais, Bengkulu untuk penjualan ke PT PLN (Persero). Terakhir, dana investasi itu akan dialokasikan untuk kegiatan eksplorasi di wilayah kerja Seulawah, Aceh.

Direktur Utama PGE Ali Mundakir mengatakan untuk sumur di Lumut Balai II sudah terbukti potensinya. “Tahapan berikutnya, yakni pembangunan konstruksi jaringan pipa dan pembangkit,” katanya saat ditemui di acara Digital Expo Pertamina Geothermal Energy 2019, Jakarta, Kamis (12/11).

(Baca: Pertamina Klaim Miliki Kapasitas Panas Bumi Terbesar Keenam di Dunia)

Untuk wilayah kerja Hululais, perusahaan saat ini melakukan pengeboran sumur injeksi. Keputusan akhir invetasinya atau final investment decision akan perusahaan lakukan secepatnya.

Biaya pengeboran untuk satu sumur eskplorasi biasanya membutuhkan dana US$ 7 juta. Rencananya perusahaan akan mengebor tiga sumur dan membangun infrastruktur. "Paling tidak—berdasarkan pengalaman--eksplorasi tiga sumur dananya US$ 40 juta," kata Ali.

Perusahaan mendapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mengerjakan proyek Lumut Balai unit I dan unit II. "Itu yang didanai JICA, total unit I dan  II, hampir 27 miliar yen atau sekitar US$ 220 juta. Unit dua nanti kapasitas 55 MW," kata Ali.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...