Pengiriman Barang E-Commerce Terhambat Imbas Banjir
Banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi membuat proses pengiriman barang terhambat. Hal ini dibenarkan manajemen e-commerce Bukalapak, Blibli.com, dan Tokopedia.
Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, perusahaannya memperpanjang batas waktu proses pengiriman barang yang jatuh pada 2-3 Januari menjadi 6 Januari 2020.
"Saat ini sedang terjadi keterlambatan untuk proses pick up barang serta proses pengiriman akibat adanya force majeur (bencana banjir) di beberapa wilayah Jabodetabek," kata Intan kepada Katadata.co.id, Kamis (2/1).
(Baca: Apindo Sebut Sejumlah Sektor Usaha Lumpuh Akibat Banjir Jabodetabek)
Intan menjelaskan, perusahaan akan berkoordinasi secara berkala dengan para rekanan jasa pengiriman untuk memantau proses pengiriman. Harapannya, pengiriman kembali normal setelah situasi memungkinkan.
Ia menjelaskan, para pembeli di Bukalapak yang tengah menunggu barang dapat menghubungi BukaBantuan untuk memastikan kondisi dan lokasi terkini barangnya.
Manajemen Blibli.com juga mengakui adanya kemungkinan keterlambatan pengiriman barang. Senior Vice President of Operations and Product Management Blibli.com Lisa Widodo mengatakan pengiriman barang tetap berjalan meskipun kemungkinan ada keterlambatan untuk beberapa lokasi.
“Namun kami usahakan semaksimal mungkin agar dapat diterima tepat waktu oleh pelanggan kami,” kata Lisa kepada Katadata.co.id, Kamis (2/1).
(Baca: Status Darurat Bencana Berlaku jika Pemprov DKI Tak Bisa Atasi Banjir)
Ia menjelaskan, pelanggan dapat menghubungi tim customer care Blibli.com, bila ada pertanyaan terkait pengiriman. "Kami terus memantau keadaan. Setiap kali cuaca dan jalanan kondusif, logistik kami beroperasi," ujarnya.
Pernyataan senada disampaikan Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak. “Kami terus berupaya untuk memastikan semua layanan pelanggan dan pengiriman pesanan tetap berjalan baik,” kata dia.
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, kendala selama banjir bukan hanya pada proses pengiriman, tapi kesiapan merchant untuk berjualan. Beberapa merchant belum bisa mulai berjualan karena masih sibuk mengurusi tempat tinggalnya kebanjiran.
Meski demikian, ia menilai dampak yang dirasakan oleh e-commerce tidak terlalu signifikan. "Kalau tanggal-tanggal segini harusnya enggak besar, karena bukan di peak period juga," kata dia kepada katadata.co.id.