Sanggah Klaim Prabowo, JK: Investasi Unicorn Ciptakan Lapangan Kerja

Michael Reily
19 Februari 2019, 17:04
Jusuf Kalla
Arief Kamaludin|Katadata

"Tapi perusahaan lain, baik Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perbankan, otomotif, dan lainnya juga banyak yang (devidennya) ke luar negeri," kata Ignatius kepada Katadata.co.id.

Dividen juga berkontribusi terhadap pajak nasional. Di samping itu, masuknya investor asing ke unicorn nasional membantu industri digital untuk tumbuh. "Dengan adanya dana asing, e-commerce jadi punya kemampuan untuk mengakselerasi pertumbuhan lebih cepat dan besar," kata dia.

Pada akhirnya, tambahan modal dari investor baik dalam maupun luar negeri akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, manfaat dari unicorn dan startup nasional dirasakan oleh masyarakat juga. "Anggap saja sebagai investasi untuk menumbuhkan ekonomi. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.

Selain itu, Ignatius juga mengapresiasi komitmen kedua Capres yang ingin menyederhanakan regulasi. Sebab,  industri digital masih sangat baru, sehingga ada baiknya tidak begitu banyak diatur melalui regulasi.

Regulasi yang diterapkan pemerintah saat ini dinilai sudah cukup membantu tumbuh kembang e-commerce. "Sekarang sudah bagus. Dibiarkan jalan dulu saja. Baru, nanti kalau ada yang nabrak (dengan aturan), di mana (yang harus diperbaiki)," ujar dia.

Tak jauh berbeda, Chief of Omni Channel, Bhinneka Vensia Tjhin menilai regulasi e-commerce saat ini sudah cukup baik. "Saat ini, kami melihat ada satu semangat dari pemerintah yang mau memperhatikan industri ini, sudah cukup baik. Kami di industri menyambut itu," ujar dia.

Saat ini, terdapat empat startup asal Indonesia yang telah menjelma menjadi unicorn. Pertama, Tokopedia dengan valuasi US$ 7 miliar atau setara Rp 98 triliun (kurs Rp 14.000/dolar AS), kemudian peringkat kedua ada Go-jek dengan valuasi mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun. Ketiga, Traveloka dengan valuasi US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun dan keempat, Bukalapak dengan valuasi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...