Alimama dan Potret Bisnis Rating Palsu E-commerce Indonesia

Pingit Aria
1 Oktober 2020, 12:24
Ilustrasi HL - Telaah ecommerce
123rf/ llesia
Ilustrasi HL - Telaah ecommerce
Rudiantara Jack Ma
Rudiantara Jack Ma (Humas Kominfo)

Raksasa e-commerce bentukan Jack Ma itu membantah afiliasi dengan Alimama Indonesia. “Situs Alimama tersebut dijalankan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan telah ditutup operasinya,” demikian pernyataan dari Alibaba Group, Rabu (30/9). ”Kami akan menyikapi insiden ini sebagaimana ketentuan jalur hukum.”

Di Tiongkok, Alimama yang asli merupakan platform pemasaran berbasis data. Alimama yang asli berfokus untuk membantu pebisnis online dalam ekosistem Alibaba Group supaya bisa menjalankan pemasaran dengan lebih baik.

Tanggapan Pelaku e-Commerce

Merchant dengan jumlah transaksi besar dan rating tinggi tentu lebih menarik bagi calon pembeli. Mereka dianggap lebih terpercaya karena telah melayani banyak konsumen lain dengan baik.

Tak hanya itu, penjual dengan volume transaksi besar dan peringkat tinggi ini juga bisa mendapat perlakuan istimewa dari marketplace. Misalnya, di Shopee ada star seller dan di Tokopedia ada power merchant. Dengan predikat itu, toko mereka akan ada dalam daftar teratas pencarian barang dan bisa mendapatkan promo eksklusif hingga gratis ongkos kirim.

Berbagai benefit itu tentu menarik bagi para pedagang online. Sayangnya, ada yang menggunakan cara curang untuk mendapatkannya.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyatakan, perusahaan-perusahaan marketplace telah berupaya untuk mendeteksi kecurangan. “Dari sisi platform, untuk pemalsuan pesanan dan rating, players sudah punya standar tersendiri, dan sistem keamanan yang disesuaikan dengan alur bisnis masing-masing,” ujarnya.

Di antara upaya-upaya yang dilakukan itu misalnya, tautan untuk memberikan penilaian baru dikirimkan kepada pembeli melalui email setelah barang diterima. Artinya, konfirmasi ini juga terintegrasi dengan alur pengiriman oleh perusahaan logistik.

Selain itu, beberapa marketplace juga memberikan poin atau benefit lain bagi konsumen yang memberikan ulasan secara lengkap dengan foto atau video produk. “Jadi tren belanja online, sebenarnya sudah sangat aman, baik itu dari sisi konsumen maupun penjual,” kata Bima.  

Bagaimanapun, terkait dengan dugaan kecurangan yang dilakukan Alimama, idEA akan menunggu hasil penyelidikan oleh pihak berwenang. “Dalam penyelidikan kasus ini, kami siap bekerja sama dengan pihak yang berwajib jika memang diperlukan.”

Tokopedia menyatakan hal senada. Sebagai salah satu marketplace yang namanya dicatut, “Tokopedia saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus tersebut,” kata Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia.

Tokopedia melarang penggunaan perangkat, software, fitur dan/atau alat lainnya untuk memanipulasi sistem. Otomasi transaksi untuk meningkatkan reputasi toko dapat berakibat penutupan akun secara permanen.

Ekhel Chandra menyatakan, Tokopedia terus mengedukasi para penjual melalui webinar yang diadakan setiap bulan dan penerbitan artikel edukasi. Berbagai langkah ini menurutnya penting untuk menjaga kepercayaan pembeli.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...