Penjualan Kebutuhan Pokok hingga Mainan di Lazada Meroket

Fahmi Ahmad Burhan
10 Maret 2022, 17:30
lazada, e-commerce, fmcg, kebutuhan pokok
Kredivo
Logo Lazada

Tahun lalu, e-commerce asal Singapura itu meluncurkan menu khusus kebutuhan pokok Lazada Daily Store. "Ternyata animonya tinggi," ujar dia.

Selain itu, Lazada mengandalkan kemampuan teknologi. "Kami memakai algoritme agar saat pengguna mencari produk, otomatis sistem bekerja membantu mereka mendapatkan rekomendasi produk. Ini agar relevan dengan kebutuhan," katanya.

Berdasarkan riset dari Kantar 2021, porsi pengeluaran sektor rumah tangga untuk FMCG memang meningkat dari 19% pada 2020 menjadi 20% tahun lalu. Pengeluaran untuk produk makanan segar juga meningkat dari 25% menjadi 26%.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus mengatakan bahwa permintaan FMCG melonjak selama pandemi Covid-19. “Peluang pasar di FMCG terbuka baik sebelum dan sesudah pandemi virus corona,” ujarnya pada 2020.

Tingginya permintaan bahan pokok tecermin pada Databoks di bawah ini:

Akan tetapi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor perdagangan termasuk FMCG sempat terkontraksi 7,57% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2020. Heri menilai, digitalisasi dapat mendongkrak industri ini.

"Solusinya bagaimana supaya produsen dan konsumen tersentuh digitalisasi itu," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...