Google Bongkar Potensi Bisnis Sayurbox hingga Segari Tahun Ini
Data Google Trends menunjukkan, pencarian di peramban (browser) dengan kata kunci ‘bahan pokok’ naik 24% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Ini menunjukkan potensi bisnis bagi pertumbuhan layanan belanja bahan pokok online seperti Sayurbox dan Segari.
Google Trends juga mencatat kenaikan minat penelusuran pada sejumlah bahan pokok utama sejak tahun lalu hingga kuartal pertama 2022. Pencarian dengan kata kunci ‘sayur’ tumbuh 90%, ‘garam’ 60%, ‘madu’ 50%, ‘mie’ 25%, ‘telur’ 22%, dan ‘susu’ 18%.
Industry Analyst di Google Iftikar Izzaturrahman mengatakan, semakin banyak orang yang mencari makanan Korea Selatan. Begitu juga makanan sehat, layanan katering, dan makanan beku.
Laporan Year in Search 2021 untuk merek juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari pilihan makanan yang lebih sehat, vitamin, dan suplemen di internet. Penelusuran untuk makanan plant-based meningkat 233% tahun lalu.
Menurutnya, data tersebut menunjukkan semakin banyak orang Indonesia yang ingin membeli produk makanan dan minuman dengan mudah dari rumah. Apalagi belanja bahan pokok meningkat selama pandemi corona, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:
“Ini juga menunjukkan peluang besar bagi para pemain online groceries untuk masuk ke pasar," kata Iftikar dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/5).
Laporan L.E.K Insights pada November 2021 menunjukkan, penjualan bahan pokok secara online tumbuh empat sampai lima kali lipat dari 2019 hingga 2020. Nilainya diperkirakan US$ 5 miliar – US$ 6 miliar hingga 2025.
Menurut Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf, tren itu sejalan dengan laporan e-Conomy SEA 2021 bahwa ekonomi digital di Tanah Air didorong oleh e-commerce. Sektor ini tumbuh sekitar 52% per tahun dan nilainya diprediksi US$ 104 miliar PADA 2025.
Selain itu, pandemi corona menciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia per akhir Semester I 2021. “Maka tidak mengherankan jika saat ini ada begitu banyak pengguna yang berbelanja bahan pokok secara online, mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris,” kata Randy dalam keterangan pers.
General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit menambahkan, data YouGov BrandIndex Survey terhadap lebih dari 500 responden menunjukkan tingkat penetrasi layanan online groceries signifikan.
Dalam tiga bulan terakhir, penetrasi layanan tersebut mencapai 24%.
Sejak 2021, kesadaran responden terhadap layanan belanja bahan pokok online juga meningkat tiap kuartal. Persentasenya naik dari 58% pada kuartal II 2021 menjadi 66% pada kuartal I 2022.
"Angkanya signifikan. Semakin banyak orang mengetahui jasa ini," ujar Edward.
Menurutnya, masyarakat memilih layanan bahan pokok secara online dengan mempertimbangkan sejumlah hal, di antaranya:
- Harga dan kualitas produk
- Kemudahan aplikasi
- Kelengkapan produk
- Kemudahan dalam memilih
- Peristiwa khusus, seperti untuk belanja terencana
Menurutnya, layanan belanja bahan pokok online mempunyai peluang besar untuk tumbuh. "Ada sejumlah faktor misalnya, semakin banyak digunakan. Minimal sebulan sekali," katanya.
Selain itu, pasar online groceries diprediksi semakin luas, tidak hanya untuk kelas menengah ke atas. "Jadi, ruang untuk merekrut pengguna baru semakin besar," katanya.
CMO Blibli.com Edward Kilian Suwignyo sepakat bahwa pasar layanan belanja bahan pokok online akan semakin besar. Ini karena masyarakat semakin adaptif terhadap perubahan teknologi.
"Kemudian, orang-orang yang berbelanja bahan pokok untuk mingguan atau bulanan ini bisa disasar. Pasarnya besar sekali, keinginan konsumen juga banyak," katanya.