Transaksi Belanja Online 2024 Diramal Rp 487 Triliun, Live Shopping Jadi Tren

Desy Setyowati
12 Desember 2024, 17:05
Belanja online, Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, TikTok
Momentum Works
Logo Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, TikTok
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Transaksi belanja online di Indonesia tahun ini diperkirakan Rp 487 triliun atau meningkat dibandingkan 2023 Rp 453 triliun. Live streaming menjadi fitur yang dinilai paling mendongkrak penjualan.

Kementerian Perdagangan atau Kemendag mencatat jumlah pengguna platform belanja online diperkirakan naik 11,9% dari 58,63 juta tahun lalu menjadi 65,65 juta pada 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, persentase UMKM yang berdagang online 37,79% dari total keseluruhan.

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kemendag Rifan Ardianto menyampaikan hampir 80% konsumen tertarik melihat live shopping.

"Dari jumlah tersebut, 60% di antaranya berbelanja karena merasa sedang berbelanja langsung," kata Rifan saat acara media gathering ShopTokopedia di Jakarta, Kamis (12/12).

Namun UMKM menghadapi tantangan dari sisi jaringan internet, terutama di daerah tertinggal dan terluar, serta kebutuhan pelatihan untuk pemasaran.

Associate Vice President of Public Policy and Government Relations Tokopedia and TikTok E-commerce Muhammad Hilmi Adrianto mengamini hal tersebut.

Mengutip riset Jakpat bertajuk 'Indonesia E-commerce Trends 2023', sebanyak 87% konsumen e-commerce menonton fitur live shopping. "Sebanyak 77% melakukan transaksi," kata dia.

Merujuk pada data Katadata Insights Center atau KIC, alasan konsumen berbelanja via fitur live shopping yakni:

  • Ada lebih banyak promosi
  • Bisa mengetahui deskripsi produk secara spesifik
  • Lebih percaya terhadap kualitas produk yang diperlihatkan melalui live shopping

Sebanyak 69% konsumen perempuan cenderung menonton fitur live shopping.

CEO sekaligus Co-Founder Dear Me Beauty Nikita Wiradiputri misalnya, mencatatkan peningkatan transaksi lewat fitur live shopping. Ia pun menggaet ratusan kreator konten untuk memandu penjualan secara langsung.

Sementara itu, CEO No Void Minds Verrell Valentinus Gunawan menyatakan perusahaan melakukan live shopping selama 24 jam. "Fitur yang paling sering kami manfaatkan yakni live shopping. Affiliator berperan juga," ujar dia.

Lalu, Chief Business Unit Retail Officer Minimal Ruth Setiaty mengungkapkan penjualan lewat live shopping berkontribusi 70% terhadap total penjualan.

Dalam laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk ‘e-Conomy SEA 2024’, transaksi e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop Tokopedia, Lazada, Blibli hingga Bukalapak diperkirakan US$ 65 miliar atau Rp 1.027 triliun (kurs Rp 15.805 per US$) tahun ini.

Nilai itu meningkat 11% dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan peningkatan yang cukup besar mengingat kenaikan selama 2022 - 2023 atau pandemi corona hanya di kisaran 1%.

Kontribusi fitur live streaming dan video pendek di e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop Tokopedia, Lazada, Blibli hingga Bukalapak naik dari 5% pada 2022 menjadi 20% tahun ini. 

 “Video commerce dan live shopping harus menjadi strategi penting semua bisnis e-commerce. Konten yang dibuat oleh kreator menjadi bagian penting dari pengambilan keputusan konsumen dalam berbelanja. Jadi sudah tidak bisa diabaikan,” ujar Country Director Google Indonesia Veronica Utami dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (13/11).

Sekitar 44% dari pembeli  menggunakan video sebagai penentu keputusan dalam berbelanja online. Oleh karena itu, ia merekomendasikan pedagang online menggunakan fitur live streaming dan video untuk mendorong penjualan. 

Terlebih lagi, e-commerce merupakan sektor dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi digital di Indonesia yang diperkirakan US$ 90 miliar atau Rp 1.424 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...