Bitcoin Diramal Menyamai Emas Tahun Ini, Kenapa?

Fahmi Ahmad Burhan
6 Januari 2022, 11:19
Bitcoin, kripto, emas, investasi
Unsplash/Aleksi Raisa
Ilustrasi Bitcoin

Analis memperkirakan uang kripto bitcoin menyamai emas sebagai lindung nilai tahun ini. Namun, harga cryptocurrency ini mesti mencapai US$ 100 ribu atau Rp 1,4 miliar per koin.

Istilah lindung nilai menggambarkan aset yang dapat mempertahankan nilai dari waktu ke waktu tanpa terdepresiasi, seperti logam mulia atau beberapa mata uang.

Analis Goldman Sachs Zach Pandl mengatakan, bitcoin berpotensi mencapai posisi lindung nilai tahun ini. "Bitcoin akan mengambil pangsa pasar dari emas pada 2022 karena aset digital menjadi lebih banyak diadopsi," ujarnya dikutip dari Reuters, Rabu (5/1).

Menurutnya, saat ini kapitalisasi pasar bitcoin masih berkisar US$ 700 miliar. Sedangkan emas US$ 2,6 triliun.

Goldman Sachs mengatakan bahwa cryptocurrency saat ini memiliki 20% pangsa pasar penyimpanan nilai. Bitcoin menurutnya kemungkinan besar akan mempunyai proporsi yang lebih besar dari waktu ke waktu.

Pandl pun menjelaskan skenario hipotetis agar bitcoin mencapai lindung nilai yang sama dengan emas atau meraih 50% pangsa pasar investasi. "Harganya harus mencapai lebih dari US$ 100 ribu," katanya.

Pendiri platform pinjaman berbasis blockchain Nexo Antoni Trenchev mengatakan, bitcoin akan terus mencatatkan peningkatan harga hingga US$ 100 ribu. Ini karena investor institusi gencar membangun perbendaharaan bitcoin. 

MicroStrategy dan Square merupakan contoh perusahaan yang membeli bitcoin dalam jumlah besar. "Jadi, saya pikir bitcoin akan mencapai harga US$ 100 ribu per koin tahun ini,” kata Trenchev dikutip dari Business Insider, Senin (3/1).

Alasan lainnya, pasar uang dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memberi keuntungan bagi aset kripto.

Bulan lalu, akuntan publik spesialisasi kripto yang berbasis di New York Kate Waltman memprediksi harga bitcoin terus bullish tahun ini. "Bitcoin akan US$ 100 ribu pada kuartal pertama 2022 atau lebih cepat,” katanya dikutip dari Time, bulan lalu (27/12/2021).

Direktur makro global di Fidelity Investments Jurrien Timmer juga mencatat, bitcoin menunjukkan tren peningkatan nilai dari waktu ke waktu. Menurutnya, investor memperkirakan kenaikan harga bitcoin berkelanjutan dalam nilai jangka panjang yang didorong oleh pergerakan pasar organik.

Akan tetapi, harga bitcoin cenderung turun pada peralihan tahun dari 2021 ke 2022. Berdasarkan data Coindesk, harga aset kripto turun 6,97% dalam 24 jam menjadi US$ 43.168 per koin pada hari ini (6/1).

Padahal, harga bitcoin sempat di atas US$ 50 ribu akhir tahun lalu (27/12/2021).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...