Startup Asuransi Fuse dan Qoala Bidik Daerah, Premi Triliunan Rupiah

Fahmi Ahmad Burhan
27 Januari 2022, 14:07
Startup, asuransi, Fuse, qoala, insurtech
Fuse
Startup asuransi Fuse

Startup asuransi (insurtech) Fuse dan Qoala masif membidik pengguna di daerah. Pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) hingga triliunan rupiah.

Fuse mencatatkan pendapatan premi bruto lebih dari US$ 105 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun tahun lalu. Startup asuransi ini mengandalkan ekosistem, seperti berkolaborasi dengan e-commerce hingga perbankan.

Selain itu, terdorong model bisnis business to agent (B2A) atau broker. "Model bisnis ini berkontribusi besar dalam pertumbuhan bisnis kami," kata Pendiri sekaligus CEO Fuse Andy Yeung dalam siaran pers, Kamis (27/1). 

Ia mengatakan, pendapatan premi bruto Fuse berkontribusi lebih dari 2% terhadap pangsa pasar asuransi umum di Tanah Air.

Saat ini, Fuse juga sudah memiliki 27 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Fuse juga menawarkan keuntungan dan kemudahan dalam bertransaksi asuransi. "Ini karena semakin banyak tenaga pemasar atau partner yang bergabung dalam ekosistem Fuse," katanya.

Perusahaan rintisan asuransi itu bekerja sama dengan Tokopedia. Selain itu, menjalankan kemitraan strategis dengan lembaga keuangan tradisional termasuk Maybank Finance, Wuling Finance, Simas Hana Finance dan Clipan Finance, dengan menawarkan produk asuransi konvensional.

"Kombinasi dari kanal digital dan konvensional membantu mengembangkan bisnis kami hingga berkali-kali lipat pada 2021," ujarnya.

Pada November, Fuse masuk daftar 100 teknologi asuransi atau insurtech terbaik dunia atau The World's Top 100 Insurtechs 2021 versi Ernst & Young dan Sønr Global. Fuse menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.

Perusahaan lain yang masuk yakni raksasa asuransi Cina ZhongAn dan PingAn, serta FWD.

Dalam ulasan Sønr, Fuse merupakan platform insurtech yang mendistribusikan produk dari berbagai perusahaan asuransi menggunakan beragam kanal distribusi dan partner.

Pemain lainnya, Qoala juga menjadi salah satu perusahaan insurtech terbesar di Asia Tenggara, terutama dalam hal penjualan asuransi retail. Ini didukung oleh pencapaian Qoala Plus yang mencatatkan pertumbuhan angka pemasaran produk asuransi hingga lebih dari lima kali lipat dibanding 2020.

Qoala melalui Qoala Plus juga memperluas pasar ke daerah. Startup ini menambah lebih dari 50 ribu tenaga pemasar baru tahun lalu, yang tersebar di Batam, Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Cirebon, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Manado.

Regional Business Manager Qoala Plus untuk daerah Jawa Timur Dwiyanto Kurniawan menyatakan, penjualan asuransi Qoala Plus di wilayahnya lebih dari lima kali lipat dibandingkan 2020. Jumlah pemasar meningkat empat kali lipat.

Lalu di Jawa Tengah, penjualan asuransi tumbuh lebih dari lima kali lipat. Peningkatan jumlah tenaga pemasar juga sama seperti Jawa Timur.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...