Saingi Gojek dan Grab, AirAsia Luncurkan Fintech di Indonesia
AirAsia meluncurkan layanan teknologi finansial (fintech) bernama AirAsia Money. Ini langkah lanjutan yang menunjukkan keseriusan maskapai penerbangan asal Malaysia tersebut untuk mengembangkan bisnis digital. Pada tahun lalu, AirAsia menyatakan rencananya merilis layanan pesan-antar makanan AirAsia Food di Indonesia untuk menyaingi Gojek dan Grab.
Head of AirAsia Money Nadia Ikrana Hasanuddin mengatakan, AirAsia Money pertama kali meluncur di Malaysia pada tahun lalu. "Kami kemudian terus memperluas pasar ke wilayah lain, dan sekarang merasa senang dapat memperkenalkan AirAsia Money di Indonesia," kata Nadia dalam siaran pers diterima Selasa, (2/3).
AirAsia Money merupakan fintech yang terintegrasi dalam ekosistem AirAsia Super App. AirAsia Money akan beroperasi sebagai marketplace untuk produk keuangan yang menawarkan solusi keuangan terjangkau, mulai dari asuransi, investasi, pengiriman uang, hingga penggalangan dana sosial. Konsep ini dikenal sebagai fintech agregator.
AirAsia Money juga memberikan akses kepada konsumen muda untuk membantu meningkatkan kesehatan finansial melalui pemilihan produk, tips dan edukasi. Nadia mengatakan AirAsia Money merupakan layanan fintech consumer terbaru di platform AirAsia Super App Indonesia. Layanan ini akan memudahkan pelanggan-pelanggan, baik yang telah maupun yang kurang memiliki akses terhadap layanan keuangan untuk dapat membandingkan berbagai penawaran produk finansial.
Dalam menyediakan layanan tersebut, AirAsia bermitra dengan sejumlah lembaga keuangan lainnya di Indonesia seperti insurtech PasarPolis, fintech investasi Bareksa, lembaga zakat Rumah Zakat dan perusahaan asuransi Wise. Ke depannya, perusahaan juga berencana untuk menyediakan lebih banyak pilihan produk dan layanan keuangan yang terjangkau.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine mengatakan, perusahaan mengembangkan layanan fintech di Indonesia karena pasar tersebut sedang dalam masa pertumbuhan pesat. "Ekonomi digital Indonesia terus berkembang secara besar-besaran, dan khususnya teknologi keuangan," katanya.
Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2020 memperkirakan bahwa nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara pada 2021 mencapai US$ 105 miliar atau sekitar Rp 1.475 triliun. Sebanyak US$ 44 miliar atau Rp 619 triliun di antaranya disumbang oleh Indonesia.
Selain itu, AirAsia meluncurkan fintech di tengah persaingan sebagai superapp dengan Gojek dan Grab di pasar Asia Tenggara. Sebelumnya, perusahaan asal Malaysia itu juga berencana meluncurkan layanan pesan-antar makanan AirAsia Food di Indonesia awal tahun ini. Layanan ini akan menyaingi GoFood dari Gojek dan GrabFood dari Grab.
Maskapai penerbangan itu sudah membuka pendaftaran bagi mitra kuliner atau merchant. Pelaku usaha yang memiliki merek kuliner, cabang, waralaba, atau beroperasi di beberapa lokasi, dapat mengajukan kemitraan berdasarkan entitas pemilik di setiap lokasi.
AirAsia Food kemudian akan menyeleksi merchant berdasarkan lokasi dan jenis kuliner. Perusahaan bakal menghubungi calon mitra lebih lanjut untuk penandatanganan kerja sama, pelatihan, dan on-boarding ke platform.