Ukraina Luncurkan NFT untuk Lawan Rusia

Fahmi Ahmad Burhan
28 Maret 2022, 10:23
ukraina, rusia, nft, kripto,
ANTARA FOTO/REUTERS/Oleksandr Lapshyn/pras/cf
Pemadam kebakaran bekerja di lokasi kebakaran, saat invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di Kharkiv, Ukraina, Rabu (16/3/2022).

Pemerintah Ukraina meluncurkan NFT alias non-fungible token bernama MetaHistory NFT Museum dan mulai dijual akhir pekan lalu (25/3). Hasil penjualan aset digital ini akan digunakan untuk melawan Rusia.

Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengatakan, MetaHistory NFT Museum merupakan kronik sejarah berbasis blockchain. NFT ini menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina.

NFT tersebut berisi serangkaian gambar digital seperti siluet pesawat tempur, tangkapan layar laporan berita, dan gambar ledakan bergaya kartun. Masing-masing menandai hari yang berbeda dalam konflik.

Seniman yang ingin karyanya ditampilkan di seri NFT itu bisa menyerahkan portofolio karya. Kemudian, direktur seni dari MetaHistory akan meninjau kesesuaian karya. Hasil karya yang cocok akan ditampilkan sesuai kronik.

"Seri NFT ini bertujuan menyebarkan informasi yang benar di antara komunitas digital di dunia," kata Kementerian Transformasi Digital Ukraina dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (26/3).

Danil Melnyk dari MetaHistory mengatakan, seri NFT itu juga bertujuan mengumpulkan  dana bagi warga Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Menurutnya, setiap NFT akan dijual 0,15 ethereum. Semua keuntungan dari penjualan awal bakal masuk ke dompet Kementerian Transformasi Digital Ukraina.

"Dana tersebut akan didistribusikan untuk upaya bantuan kemanusiaan di Ukraina," kata Melnyk dikutip dari Coindesk, Jumat (25/3).

Sebelum meluncurkan NFT, pemerintah Rusia meluncurkan program donasi uang kripto (cryptocurrency). CoinDesk mencatat, pemerintah Ukraina menerima sekitar US$ 100 juta dalam bentuk donasi kripto.

Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov mengatakan, pemerintah memanfaatkan donasi kripto untuk membeli alat-alat seperti rompi anti-peluru, helm, pasokan makanan hingga obat-obatan.

Donasi aset digital mulai dikumpulkan ketika pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina, serta daerah di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir bulan lalu. Sejak perebutan itu, akun Twitter resmi pemerintah Ukraina mengajukan permohonan donasi kripto.

Pemerintah Ukraina juga memberi tahu alamat dompet digital untuk token bitcoin dan ethereum. Sumbangan kripto datang dari sukarelawan Ukraina dan kelompok-kelompok peretasan. 

Daya tarik urun dana (crowdfunding) kripto belum pernah terjadi sebelumnya. Padahal, beberapa negara seperti El Salvador telah menggunakan mata uang kripto untuk pengembangan negaranya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...