Penambang Bitcoin Skala Besar di AS Tutup karena Masalah Listrik
Otoritas pengelola pasokan listrik di Texas, Amerika Serikat (AS), telah meminta penambang bitcoin untuk menghentikan aktivitasnya karena masalah listrik. Sebelumnya, penambang kripto ini terpaksa menjual bitcoin dengan harga murah.
Texas merupakan negara bagian di AS yang menjadi lokasi favorit penambang bitcoin karena biayanya tergolong rendah. Setelah Pemerintah Cina menekan aktivitas penambangan kripto melalui regulasi antikripto tahun lalu, banyak para penambang yang beralih dari negara tersebut ke Texas.
Namun demikian, otoritas pengelola listrik di Texas atau ERCOT telah mendesak masyarakat menghemat energi saat suhu udara tinggi karena musim panas. ERCOT juga meminta pelaku bisnis agar menjalankan penghematan energi listrik.
"Alhasil, hampir semua operasi penambangan bitcoin skala besar di Texas terhenti," demikian dikutip dari Business Insider pada Kamis (15/7). Asosiasi Blockchain Texas mencatat, kapasitas penambangan yang dimatikan mencapai 1.000 Megawatt (Mw).
Penambang bitcoin memang menggunakan pusat data yang luas dengan komputer yang haus akan energi listrik. Indeks konsumsi listrik bitcoin yang dikeluarkan University of Cambridge mengatakan bahwa jumlah total listrik yang digunakan untuk bitcoin dalam setahun, lebih banyak daripada yang dikonsumsi seluruh negara Belgia setiap tahunnya.
Kesulitan dialami penambang tidak hanya soal listrik. Sebelumnya, penambang bitcoin juga terpaksa menjual murah lebih dari 100% produksi mereka.
Perusahaan penambang seperti Bitfarms, Riot Blockchain, dan Core Scientific misalnya, mengumumkan penjualan dan tidak lagi menahan produksi bitcoin harian.
"Turunnya profitabilitas pertambangan memaksa para penambang meningkatkan penjualan menjadi lebih dari 100%. Kondisi memburuk pada Juni, yang berarti mereka kemungkinan akan menjual lebih banyak lagi," kata analis Arcane Jaran Mellerud dikutip dari Reuters, bulan lalu (28/6).
Analis di perusahaan penambangan bitcoin Blockware Solutions Joe Burnett mengatakan bahwa banyak penambang menjual murah bitcoin karena kondisi pasar yang anjlok. "Selama enam bulan terakhir, hashrate dan kesulitan penambangan meningkat, sementara harga bitcoin turun," katanya.
Harga bitcoin memang anjlok 69% dari harga tertingginya delapan bulan lalu. Pada November 2021, harga bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 69 ribu. Kini, harga bitcoin masih di kisaran US$ 20 ribu.