Peta Persaingan GoPay hingga OVO Setelah DANA Disuntik Sinar Mas
DANA memperoleh investasi dari Sinar Mas dan Lazada. Bagaimana peta persaingan dengan startup teknologi finansial (fintech) pembayaran lain seperti GoPay, OVO, LinkAja, dan ShopeePay.
VP of Corporate Communications Putri Dianita menyampaikan, Sinar Mas memberikan investasi US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun. Sedangkan Lazada masuk lewat Elang Mahkota Teknologi (Emtek).
“Sinar Mas dan Lazada Group berinvestasi di DANA dalam penerbitan saham utama,” kata Putri kepada Katadata.co.id, Kamis (11/8). “Secara terpisah, Lazada juga membeli saham DANA dari Emtek sesuai keterbukaan informasi.”
Selain Sinar Mas dan Lazada, DANA juga didukung oleh jajaran investor besar seperti Emtek dan Group milik Alibaba. Grup Sinar Mas masuk melalui PT Dian Swastatika Sentosa.
Laporan lembaga riset pasar dan perilaku konsumen berjudul ‘Consumer Preference Towards Banking and E-Wallet Apps’ Populix pada Juli 2022 menunjukkan, DANA menempati posisi kedua dari sisi penggunaan. Persentasenya 83%.
Rincian urutan dan persentasenya sebagai berikut:
- GoPay 88%
- DANA 83%
- OVO 79%
- ShopeePay 76%
- LinkAja 30%
- i.Saku 7%
- Octo Mobile 5%
- Doku 4%
- Sakuku 3%
- JakOne mobile 2%
Data itu berdasarkan survei terhadap 538 responden, yang mayoritas berdomisili di Jakarta. Sebanyak 54% dari mereka berusia 18 – 25 tahun. Periode survei yakni 20 - 25 Mei.
Sebanyak 85% dari mereka menggunakan layanan fintech pembayaran untuk bertransaksi di e-commerce. Sebanyak 71% untuk menggunakan jasa taksi dan ojek online.
Rincian penggunaannya sebagai berikut:
- Transaksi e-commerce 85%
- Menggunakan jasa taksi dan ojek online 71%
- Isi ulang pulsa 69%
- Isi ulang saldo aplikasi lain 62%
- Bayar tagihan 50%
- Kirim uang 42%
- Bayar investasi 28%
- Hiburan 19%
Dari data tersebut terlihat bahwa penggunaan paling banyak yakni e-commerce dan berbagi tumpangan (ride hailing). GoPay unggul karena terhubung dengan Tokopedia dan Gojek.
Berdasarkan data iPrice, jumlah kunjungan ke situs web Tokopedia yang tertinggi di Indonesia yakni 157,2 juta per bulan pada kuartal I. Sedangkan Shopee 132,8 juta.
ShopeePay terhubung dengan Shopee. Fintech bernuansa oranye ini pun menempati urutan keempat dari sisi penggunaan, menurut data Populix.
Namun kini, DANA didukung oleh Lazada. Jumlah kunjungan ke situs web Lazada menurut iPrice 24,7 juta per bulan atau menempati urutan ketiga di Indonesia.
DANA memiliki lebih dari 115 juta pengguna di Indonesia. Startup ini juga mempunyai lebih dari 900 karyawan yang mayoritas merupakan engineer teknologi keuangan.
Namun DANA bersaing dengan OVO, yang juga terintegrasi dengan platform Lazada. OVO merangkul lebih dari 1,5 juta mitra penjual (merchant) yang menggunakan kode Quick Response standar alias QRIS, serta tersedia di lebih dari 600 kota dan kabupaten.
Pemain lainnya yakni LinkAja. Fintech ini didukung 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Fintech bernuansa menjangkau 34 provinsi, 77% pengguna LinkAja berada di area tier 2 dan tier 3. LinkAja juga menghadirkan layanan ekosistem transportasi mulai darat hingga laut.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) nilai transaksi uang elektronik tumbuh 42,06% pada triwulan pertama 2022. Nilainya diperkirakan tumbuh 18,03% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 360 triliun hingga akhir tahun.
Riset lembaga konsultan pemasaran di India, RedSeer menunjukkan bahwa nilai transaksi dompet digital atau e-wallet di Indonesia diproyeksikan US$ 70,1 miliar pada 2025. Porsinya 55% dari total nilai transaksi di kawasan Asia Pasifik.