Transaksi Pinjaman Online, OVO hingga GoPay Diramal Rp 6.606 T
Transaksi teknologi finansial baik pembiayaan (fintech lending) atau pinjaman online resmi maupun pembayaran seperti OVO dan GoPay diprediksi US$ 421 miliar atau sekitar Rp 6.606 triliun pada 2025. Pertumbuhan rata-rata tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) diramal 17%.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate menyampaikan, pertumbuhan tahunan nilai transaksi fintech di Indonesia tahun ini 39% atau yang tertinggi kedua di antara negara-negara G20.
“Nilai transaksi kotor di Indonesia tahun ini sekitar US$ 266 miliar," kata Johnny dalam Closing Ceremony Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional 2022 di Yogyakarta, Senin (12/12).
Untuk merealisasikan potensi tersebut, Johnny mengatakan bahwa pelaku sektor fintech harus terus berinovasi. Salah satu caranya dengan mengadopsi teknologi digital yang diperlukan, seperti:
- Kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI)
- Blockchain
- Komputasi awan alias Cloud computing
- Internet of Things (IoT)
- Open source software, Software as a Services (SaaS), dan Serverless Architecture
- No-code dan Low-code
- Hyper Automation
Namun, adopsi teknologi juga membutuhkan kolaborasi multi-pihak dari sektor industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan.