Startup Fintech Indonesia Raih Investasi Rp 60 Triliun Sejak 2018
Tren investasi mencerminkan diversifikasi pasar fintech di Indonesia. “Segmen pinjaman online (fintech lending) dan pembayaran (payment) tidak lagi menjadi area utama yang diminati,” ujarnya.
Meskipun kedua segmen fintech tersebut dinilai tetap penting, namun terdapat peningkatan investasi pada segmen investasi (wealthtech), asuransi (insurtech) dan Software as a Service (SaaS).
Mengingat kondisi ekonomi global saat ini, ia mengungkapkan bahwa saat ini investor mencari jalur yang jelas menuju profitabilitas sebelum mencapai pendanaan seri D.
Founder sekaligus Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, perusahaan merupakan salah satu investor paling aktif di industri fintech Indonesia. Menurutnya, startup sektor ini menawarkan prospek pertumbuhan yang besar.
Menurutnya, peningkatan eksponensial jumlah pemain fintech dari 51 pada 2011 menjadi 334 tahun lalu, meningkatnya keterlibatan pelanggan dan pendanaan ekuitas, merupakan indikasi potensi sektor yang besar.
“Strategi investasi kami sejalan dengan perusahaan yang paling berdampak dan inovatif dalam ruang ini,” katanya.