Warga Jakarta Utang Pinjol Rp10,35 Triliun, Kredit Macet Rp304 Miliar
Total utang warga DKI Jakarta di startup pinjaman online alias pinjol yang masih berjalan atau outstanding Rp 10,35 triliun per April. Sebanyak 2,94% atau Rp 304 miliar di antaranya kredit macet.
Kredit macet di industri startup teknologi finansial atau fintech lending disebut juga TWP 90 alias tingkat wanprestasi di atas 90 hari.
Meski begitu, total outstanding utang di startup pinjol yang terbesar bukan Jakarta, melainkan Jawa Barat. Rinciannya sebagai berikut:
Kredit macet startup pinjol atau pinjaman online di Jawa Barat juga lebih besar dibandingkan DKI Jakarta, yakni 3,6% atau sekitar Rp 488,7 miliar.
Startup fintech lending memang paling banyak memberikan pinjaman online ke pengguna di pulau Jawa, yakni Rp 39,2 triliun. Sementara penyaluran utang ke luar pulau Jawa Rp 11,2 triliun, yang terbesar yakni Sumatera Utara Rp 1,3 triliun dan Sulawesi Selatan Rp 1 triliun.
Secara keseluruhan, total outstanding atau pinjaman yang masih berjalan di aplikasi fintech lending atau pinjol resmi Rp 50,53 triliun. Ini terdiri dari:
Perseorangan: Rp 44,6 triliun, yang terdiri dari:
- UMKM: Rp 15,7 triliun
- Non-UMKM: Rp 28,9 triliun
Badan Usaha: Rp 5,9 triliun, yang terdiri dari:
- UMKM: Rp 4,1 triliun
- Non-UMKM: Rp 1,77 triliun
Dari jumlah tersebut, tingkat keberhasilan pembayaran di bawah 90 hari alias TKB 90 yakni 97,8% per April. Ini artinya, tingkat wanprestasi atau keterlambatan pembayaran di atas 90 hari alias TWP 90 2,82%.
Nilai TWP 90 atau kredit macet startup pinjaman online alias pinjol Rp 1,424 triliun. Ini terdiri dari:
- Perseorangan Rp 1,087 triliun
- Badan usaha Rp 337 miliar
Jumlah kredit macet tersebut turun tipis dibandingkan Maret Rp 1,42 triliun.