Utang Paylater dan Pinjaman Daring Diramal Meningkat Jelang Lebaran

Kamila Meilina
6 Maret 2025, 14:54
paylater, pinjol, lebaran,
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.
Nasabah mengakses layanan aplikasi penunda pembayaran (paylater) di Kota Serang, Banten, Kamis (12/9/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penyaluran utang melalui platform pinjaman daring alias pindar dan paylater meningkat pada awal tahun. OJK atau Otoritas Jasa Keuangan mencatat biasanya ada peningkatan menjelang Lebaran.

Penyaluran paylater melalui layanan perusahaan pembiayaan naik 41,9% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi Rp 7,12 triliun pada Januari 2025 atau dua bulan sebelum Lebaran. Pertumbuhannya melonjak dibandingkan Desember 2024 37,6%.

Kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) Gross paylater naik dari 2,99% pada Desember 2024 menjadi 3,37% pada Januari 2025.

Sementara itu, transaksi paylater melalui layanan bank tumbuh 46,45% yoy menjadi Rp 22,57 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Dian Ediana Rae mengatakan porsi buy now paylater alias BNPL terhadap keseluruhan penyaluran kredit bank yakni 0,29%.

Penyaluran pinjaman yang masih berjalan alias outstanding oleh fintech lending pada Januari 2025 Rp 78,5 triliun. Nilainya tumbuh 29,94% yoy atau naik tipis dibandingkan Desember 2024 29,14% yoy.

Kredit macet atau tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP 90) 2,52%.

“Perkiraan (kenaikan) jelang Lebaran tahun ini, bisa dipelajari lewat fakta tahun lalu dengan membandingkan posisi April 2024 dengan Maret 2024,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Agusman, dalam dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner (RDK), Selasa (4/3).

"Jika merujuk pada tren tahun sebelumnya, perbandingan antara April 2024 dan Maret 2024 menunjukkan adanya lonjakan pembiayaan BNPL dan pinjaman daring menjelang Lebaran," Agusman menambahkan.

Berdasarkan fakta tersebut, ia memprediksi pola serupa akan terjadi pada Lebaran tahun ini. 

Namun Agusman mengingatkan agar peningkatan pembiayaan tetap terkendali guna menghindari lonjakan kredit macet yang berpotensi terjadi di masa mendatang.

“Memang peningkatan transaksi digital sangat menarik di tengah masyarakat dan banyak sekali generasi muda yang melakukannya, antara lain untuk pembelian produk melalui e-commerce, sehingga perlu kehati-hatian,” kata Agusman. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...