Amankan Distribusi Ponsel, Kapasitas Mesin Verifikasi IMEI Diperbesar

Desy Setyowati
16 Desember 2020, 16:04
Amankan Distribusi Ponsel, Kapasitas Mesin Verifikasi IMEI Diperbesar
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Penjual melayani pembelian telepon seluler (ponsel) di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/12/2019).

Brand Director Vivo Smartphone Indonesia Edy Kusuma membenarkan bahwa produksi ponsel di Indonesia meningkat. Aturan IMEI juga dinilai mengedukasi pasar terkait pentingnya penggunaan produk resmi.

"Di Vivo sendiri ada dampak positif. Kami sampai harus menambah kapasitas produksi karena tingginya permintaan. Regulasi ini sangat membantu sekali," ujar Edy.

Sebelumnya, Ketua Bidang Hubungan Pemerintah Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Syaiful Hayat mengatakan, kapasitas sistem CEIR mencapai 95% sejak akhir September (23/9). Ini menyebabkan IMEI dari tanda pendaftaran produk (TPP) tidak dapat diunggah ke sistem.

Akibatnya, ponsel yang baru diproduksi atau diimpor setelah 23 September tidak mendapatkan sinyal.

Syaiful meminta pemerintah menyelesaikan persoalan sistem CEIR agar konsumen dapat menggunakan ponsel dengan tenang. Selain itu, untuk meminimalkan kekhawatiran industri terkait produksi dan impor gadget.

CEO Mito Mobile Hansen khawatir, industri ponsel terpuruk jika persoalan IMEI terus berlanjut. "Saya dengar kawan-kawan brand nasional lainnya mengalami masalah sama. Jangan biarkan kami masuk ke jurang resesi lebih cepat. Kami sangat berharap sekali pihak terkait untuk secepatnya mengatasi persoalan ini," ujarnya, dikutip dari Antara, akhir pekan lalu (9/10).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...