Masuk Era Dunia Virtual, Apple Diramal Setop Produksi iPhone pada 2032
Apple diprediksi tak lagi memproduksi iPhone pada 2032 atau 10 tahun ke depan. Ponsel pintar (smartphone) ini akan digantikan oleh perangkat berbasis augmented reality (AR), seiring berkembangnya dunia virtual alias metaverse.
Analis Apple TF International Securities Ming Chi-Kuo mengatakan, headset AR buatan Apple akan hadir dengan kekuatan komputasi setingkat Mac pada akhir tahun depan. Ia percaya bahwa pada akhirnya gadget ini akan menggantikan iPhone.
“Tujuan Apple adalah mengganti iPhone dengan AR dalam 10 tahun ke depan,” kata Kuo dikutip dari 9to5Mac, Jumat (26/11). Ia memperkirakan, permintaan headset AR Apple melebihi satu miliar dalam sepuluh tahun.
Headset AR akan dapat beroperasi tanpa bergantung pada Mac, PC maupun iPhone. Perangkat ini juga bakal mendukung berbagai aplikasi yang komprehensif.
“Jika headset AR diposisikan hanya sebagai aksesori untuk Mac atau iPhone, itu tidak akan kondusif untuk pertumbuhan produk. Headset AR yang bekerja secara independen berarti akan memiliki ekosistem sendiri dan memberikan pengalaman pengguna yang paling lengkap dan fleksibel,” kata dia.
Ia juga menyatakan bahwa headset AR akan memiliki dua prosesor, satu mirip dengan M1 untuk Mac dan yang lainnya menyasar segmen kelas bawah. Selain itu, mempunyai dua layar OLED mikro Sony 4K dan mungkin mendukung penggunaan virtual reality (VR).
Namun The Information sebelumnya melaporkan bahwa headset AR Apple akan bergantung pada MacBook Pro atau iPhone.
Kuo menyampaikan, masuknya Apple ke bisnis perangkat AR dan VR membuat konsensus pasar berubah. Ini menunjukan bahwa kedua teknologi itu bukan lagi sebatas gawai untuk bermain game.
"Apple akan membawa gelombang revolusi antarmuka pengguna berikutnya," kata Kuo dikutip dari Business Insider, tiga pekan lalu (1/11).
Potensi bisnis AR dan VR juga dinilai besar. Berdasarkan data Statista, pasar AR, VR, dan Mixed Reality (MR) global diperkirakan US$ 30,7 miliar atau Rp 427 triliun tahun ini. Angkanya akan terus meningkat hingga US$ 300 miliar atau Rp 4.277 triliun pada 2024.
Pesaing Apple, Facebook Inc. bahkan resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., karena ingin perusahaan metaverse. Induk Instagram ini akan membangun dunia virtual menggunakan beragam perangkat berbasis AR dan VR.
“Metaverse adalah perbatasan berikutnya,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg saat presentasi di konferensi Connect Facebook yang diadakan secara virtual, dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (29/10).
Zuckerberg menargetkan Facebook berubah menjadi perusahaan metaverse dalam lima tahun. "Kami pada dasarnya bergerak dari Facebook sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan 'metaverse' pertama,” kata dia.
Salah satu aplikasi metaverse yang akan dikembangkan oleh Facebook yakni konser 3D atau tiga dimensi. “Anda merasa hadir dengan orang lain, seolah-olah berada di tempat lain. Memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat dilakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari atau berbagai jenis olahraga,” ujar Zuckerberg.
Facebook juga sedang mengerjakan platform ‘kantor tanpa batas’ melalui VR. “Alih-alih panggilan telepon, Anda akan dapat duduk sebagai hologram di sofa saya, atau sebaliknya,” kata dia.