Apple dan Google Buat Software untuk Lacak Pasien Corona
Sedangkan aplikasi yang dikembangkan CoEpi dapat berfokus pada pengembangan antarmuka (interface) sederhana untuk pengguna dan petugas kesehatan.
Namun, Apple dan Google berencana untuk merilis pembaruan software tersebut dalam beberapa bulan ke depan. Karena itu, keduanya tidak berencana mengembangkan aplikasi terpisah untuk melacak kontak pasien Covid-19.
Google mengatakan alat dan pembaruan tidak akan tersedia apabila layanannya diblokir. Sedangkan Apple tengah mengkaji pembaruan aplikasi ini pada sistem operasi (OS) iPhone-nya.
"Ini sangat menarik, tetapi banyak orang khawatir tentang hal itu dalam hal kebebasan seseorang. Kami akan melihat itu, " ujar Presiden AS Donald Trump dikutip dari Reuters, kemarin (11/4).
(Baca: Pemerintah Lacak Pasien Corona Lewat Aplikasi Ukur Suhu Tubuh)
Para pakar kesehatan mengatakan, software Apple dan Google itu memungkinkan individu yang berpotensi terinfeksi Covid-19 untuk sesegera mungkin memeriksakan diri. Dengan begitu, bisa meminimalkan penyebaran pandemi corona.
"Dengan Apple dan Google, Anda mendapatkan semua fungsi kesehatan masyarakat yang Anda butuhkan dengan aplikasi terdesentralisasi dan ramah privasi," ujar dosen hukum University College London Michael Veale.
Penasihat pengawasan dan keamanan dunia maya American Civil Liberties Union Jennifer Granick mengatakan, kedua perusahaan menyiapkan perlindungan data pribadi pengguna dalam aplikasi tersebut. Salah satunya fitur penelusuran kontrak tidak bisa digunakan di luar pandemi.
"Apple dan Google telah mengumumkan pendekatan yang tampaknya mengurangi risiko privasi dan sentralisasi terburuk," ujar Jennifer. (Baca: Kominfo Pakai Aplikasi untuk Pantau Pasien Corona Selama 2 Pekan)