Dikabarkan Merger dengan Gojek, Grab Justru Dapat Investasi Rp 11,8 T
Hal itu bertujuan memungkinkan adopsi pembayaran digital GrabPay yang lebih luas. Grab dan TIS juga akan berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi pembayaran yang muncul.
Di Indonesia, Grab justru dikabarkan bakal merger dengan Gojek. Namun, manajemen Gojek membantah kabar tersebut.
(Baca: Bank Terbesar di Jepang Dikabarkan Suntik Dana ke Grab Rp 9,8 Triliun)
Sumber The Information yang mengetahui pembicaraan itu menyampaikan, kesepakatan itu akan menjadi langkah baru terkait konsolidasi pasar pesan-antar makanan dan berbagi tumpangan (ride hailing). Hal ini bertujuan meminimalkan kerugian perusahaan.
“Perusahaan mencoba untuk membendung kerugian yang disebabkan oleh pertarungan mahal untuk merebut pangsa pasar,” demikian dikutip dari The Information, Senin lalu (24/2).
Valuasi Grab disebut-sebut mencapai US$ 14 miliar (Rp 194,6 triliun), sementara Gojek US$ 9 miliar (Rp 125,1 triliun). Jika merger itu benar terjadi, maka akan terbentuk startup dengan valuasi yang cukup tinggi.
(Baca: Gojek dan Grab Tanggapi Keluhan Pengemudi Ojol Sulit Dapat Orderan)