Pengamat: Jika Ingin Bertahan, Dompet Digital Harus Setop Bakar Duit

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
21 Februari 2020, 19:16
Indonesia Fintech
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

E-wallet yang sudah dipakai di 370 kota se-Indonesia tersebut tercatat sebagai dompet digital dengan pengguna organik terbanyak, meskipun paling sedikit memberikan promosi.

(Baca juga: Viral saat Nadiem Jadi Menteri, Bayar SPP Kini Bisa Pakai GoPay)

Menanggapi hal tersebut, Poltak memberikan contoh, promosi adalah hal lumrah untuk menarik konsumen baru pada penggunaan pertama. “MRT pun melakukan subsidi tiket perjalanannya.”

Di Indonesia, generasi muda bertindak sebagai entry point bagi penetrasi layanan dompet digital. Pengguna dompet elektronik yang paling banyak melakukan pengisian ulang saldo berada pada rentang usia 25 – 29 tahun.

Informasi tersebut berasal dari riset Ipsos terhadap 500 responden di Jakarta, Semarang, Palembang, Manado, dan Yogyakarta. Sebanyak 81 persen adalah milenial kelahiran 1980 – 1996, sedangkan 19 persen lainnya ialah generasi Z yang lahir antara 1997 – 2002.

Generasi milenial dan Z menjadi bagian penting bagi perkembangan bisnis dompet elektronik. Pasalnya, mayoritas generasi muda (68 persen responden) menggunakan dompet digital minimal satu hingga dua kali dalam sepekan.

Lebih jauh soal konsumen berusia muda, diketahui bahwa sebagian besar dari mereka menginginkan e-wallet yang terhubung dengan tabungan. Fitur lain yang diperlukan ialah transfer ke rekening bank dari akun dompet digital, serta pembayaran yang bisa dicicil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...