Kominfo : 7,8 Juta Data Penumpang Malindo Air Bocor, 2% dari Indonesia
Menurut dia, JPDP Malaysia masih melakukan investigasi terkait kasus ini. Di sisi lain, Malindo Air juga telah melakukan langkah-langkan pengamanan dengan melakukan tinjauan dan perbaikan kontrak prosesor data atau penyedia jasa layanan yang digunakan, seperti platfrom e-commerce GoQuo.
Ke depan, menurutd dua, masih akan ada pertemuan lanjut antara Ditjen Aptika Kominfo dengan Malindo Air guna membahas penanganan lebih lanjut. "(Pertemuan) akan digelar pada awal Oktober 2019 mendatang," ujarnya.
(Baca: Data Penumpang Bocor, Lion Group Jelaskan Langkah Hukum di Malaysia)
Sebelumnya, situs BleepingComputer pada Selasa (17/9) mengungkap puluhan juta data pelanggan dari dua maskapai penerbangan yang dikelola Lion Air, yakni Malindo Air dan Thai Lion Air telah bocor dalam sebulan terakhir. Data itu meliputi identitas, nomor paspor, alamat, hingga nomor telepon penumpang.
Rincian data penumpang kedua maskapai tersebut diunggah dan disimpan oleh Amazon Web Services (AWS) selaku penyedia layanan data eksternal. Basis data pertama memiliki 21 juta catatan yang meliputi identitas penumpang, pemesanan, alamat pelanggan, nomor telepon, dan email.