Gojek Cari Penasihat Keuangan untuk Galang Modal Baru Rp 28 Triliun

Desy Setyowati
15 Februari 2019, 15:26
Gojek
Arief Kamaludin|Katadata
Foto replika pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim, di salah satu stand Gojek.

CEO Gojek Group Nadiem Makarim mengatakan, setelah putaran pendanaan Seri F ini, para pendiri Gojek akan tetap memiliki kontrol terhadap pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat merealisasikan visi jangka panjang perusahaan, ekspansi dan pengembangan bisnis.

Sejak 2017, Gojek telah mendapat pendanaan senilai US$ 9,4 miliar. Pendanaan ini bisa digunakan Gojek untuk menghadapi pesaingnya, Grab di Asia Tenggara. Apalagi, pasar berbagi tumpangan (ride hailing) di kawasan ini diprediksi naik dari US$ 7,7 miliar di 2018 menjadi US$ 28 miliar pada 2025.

(Baca:Berbekal Transaksi Rp 125 T, Gojek Raih Tambahan Modal Google)

Dengan tambahan modal sekitar US$ 1 miliar, valuasi Gojek disebut-sebut mencapai US$ 9 miliar lebih di awal 2019. Jika berhasil mendapat tambahan modal sebesar US$ 2 miliar, maka Gojek akan menjadi decacorn kedua di Asia Tenggara, setelah Grab. Decacorn adalah sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...