Bawa Rp 1,5 Triliun, Startup Unicorn India OYO Jajal Pasar Indonesia

Desy Setyowati
18 Oktober 2018, 18:27
OYO
Katadata/Desy Setyowati
CEO OYO Hotels Ritesh Agarwal; Country Lead OYO Hotels Indonesia Rishabh Gupta ; Head Central Operation OYO Indonesia Tadeus Nugraha di Jakarta, Kamis (18/10).

Country Lead OYO Hotels Indonesia Rishabh Gupta menambahkan, perusahaannya mengadopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. "Teknologi ini berbasis pada apa yang paling sering dilihat (oleh pengguna) lewat aplikasi OYO," katanya.

(Baca juga: BKPM Longgarkan 2 Aturan Investasi Digital)

Selain itu, OYO mencatat bahwa okupansi penginapan yang menjadi mitra rata-rata meningkat dari 25% menjadi 80% setelah bergabung. "Kami menerima respons yang sangat positif sejak pertama kali meluncurkan layanan di Indonesia dan tidak sabar untuk melayani lebih banyak tamu ke depan," kata dia.

Head Central Operation OYO Indonesia Tadeus Nugraha mengatakan, kehadiran OYO di Indonesia semestinya akan menciptakan 60 ribu lapangan kerja hingga 2020. "Perhitungan kami, setiap (tambahan) tiga kamar akan menciptakan lapangan kerja," uja dia.

Pada kesempatan itu, pemilik La Maison d Ilona Kemang, Raditya menyampaikan, okupansi penginapannya naik menjadi 85-90% setelah bergabung dengan OYO. Berdasarkan data Booking.com, peringkat penginapannya pun naik dari tujuh menjadi sembilan.

"Aplikasinya sederhana dan cepat. Teknologinya canggih. Saya bergabung enam bulan, pendapatan naik lebih dari 50%," ujarnya.

Begitu pun dengan Purwadi, perwakilan dari PT Adhi Persada Properti menyampaikan bahwa okupansinya naik dari 60% menjadi 80%. Sementara perwakilan Sarwaki Residence Indonesia, Lidya mengatakan bahwa okupansinya naik dari 28% menjadi 92%.

Adapun OYO sudah menggandeng 10 ribu mitra yang tersebar di 350 kota di enam negara. OYO Hotels juga terintegrasi dengan 211 ribu franchised dan kamar yang dapat disewa. OYO Hotels melayani lebih dari 125 ribu kamar hotel setiap harinya.

OYO pun baru mendapat modal senilai US$ 1 miliar untuk ekspansi ke beberapa negara pada September 2018 lalu. SoftBank Vision Fund, Sequoia Capital dan Lightspeed Venture Partners menyuntikan dana senilai US$ 800 juta. Sisanya, berasal dari investor lain. Setelah mendapat modal, valuasi OYO diperkirakan mencapai US$ 4-5 miliar.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...