Sedekah via QR Code, Seberapa Menarik bagi Pengguna Uang Elektronik?

Desy Setyowati
24 Mei 2018, 16:59
Go-Pay
Katadata/Desy Setyowati
Papan iklan yang memuat QR Code untuk bersedekah melalui Go-Pay di Stasiun Cikini, Jakarta, Kamis (24/5).

Sistem pembayaran melalui Quick Response (QR) Code telah memudahkan berbagai transaksi jual beli baik di pertokoan modern, hingga pasar tradisional di kota-kota besar. Namun bagaimana dengan sedekah? Ternyata sebagian masyarakat masih belum terbiasa menggunakannya.

Adila, misalnya, merupakan pengguna Go-Jek namun tak tahu kalau ia bisa menyedekahkan sebagian saldo Go-Pay-nya dengan fitur QR Code. Padahal, ia kerap melihat papan iklan dan stiker berisi QR Code untuk sedekah Go-Pay di stasiun dan gerbong-gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) yang dilaluinya.

Perempuan yang bekerja sebagai guru ini pun berminat untuk menggunakan fitur tersebut. “Kalau tahu, boleh lain kali dicoba,” katanya saat menunggu KRL Commuter Line arah Depok di Stasiun Kota, Jakarta, Kamis (24/5).

Di lain kesempatan, Feby yang tengah menunggu KRL Commuter Line arah Depok di Stasiun Cikini juga tak tahu kalau Go-Pay bisa dipakai untuk bersedekah. Selama ini, ia menggunakan QR Code Go-Pay untuk bertransaksi di pusat perbelanjaan saja.

Feby mengaku lebih sering bersedekah secara tunai. "Langsung ke fakir miskin yang ketemu di jalan," ujar mahasiswi semester awal ini. (Baca juga: Ramadan Modern, Zakat dan Amal Bisa Non-Tunai)

Mengacu pada data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pengguna KRL mencapai 315.811.848 tahun lalu. Banyaknya orang yang lalu lalang di stasiun menjadi target potensial bagi PT Dompet Anak Bangsa untuk menarik pengguna bersedekah menggunakan Go-Pay.

Tak hanya di stasiun, Go-Pay juga memasang billboard yang memuat QR Code untuk sedekah di kawasan Bulungan, Blok M dan Jatibaru, Tanah Abang. Salah seorang pengendara di kawasan Jatibaru, Satriagraha pun baru tahu kalau Go-Pay bisa digunakan untuk bersedekah.

Dalam rangka menyediakan layanan sedekah ini, Go-Pay menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sejak 16 Mei lalu. Hingga saat ini, terhitung sudah ada Rp 7,42 juta sedekah yang terkumpul melalui QR Code Go-Pay. Sedekah online ini akan dibuka hingga hingga 15 Juni 2018. Setelah itu, uang yang terkumpul akan disalurkan BAZNAS ke masyarakat yang membutuhkan.

Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata menyatakan, tak ada target khusus dari program sedekah non-tunai ini. "Targetnya bukan angka, tapi mempermudah orang untuk bertransaksi," kata dia. (Baca juga: Donasi dan Zakat Online jadi Tren di Kalangan Kelas Menengah Muslim)

Selain Go-Pay, aplikasi mobile financial services dari Telkomsel, TCash juga merilis layanan serupa sejak tahun lalu. Namun berbeda dengan Go-Pay, TCash meletakkan QR Code tersebut di kotak amal di lebih dari 100 masjid di Bandung, Jakarta, Purwokerto, Lombok Tengah.

Hanya, lagi-lagi para jamaah juga mengaku belum tahu adanya layanan sedekah menggunakan QR Code tersebut. Salah seorang jamaah, Handoko mengaku tak tahu stiker QR Code yang tertera di kotak amal di Masjid Al-Ittihad bisa dipakai untuk sedekah.

Begitu pun dengan Budi, yang terbiasa bersedekah langsung melalui kotak amal. "Saya ponsel dipakai buat yang semestinya saja lah, menelpon, kirim pesan," ujar dia usai Sholat Jumat (18/5) lalu.

Namun, CEO TCash Danu Wicaksana optimistis animo pelanggan untuk bersedekah menggunakan snap QR Code akan semakin tinggi. Hal itu terlihat dari rata-rata transaksi mingguan yang naik hingga 30 kali lipat setiap kali kampanye baru diluncurkan.

"Dengan basis pelanggan lebih dari 20 juta orang, kami optimistis kampanye #JadiBaik (di Ramadan 2018) bisa meningkatkan pengumpulan donasi digital Rumah Zakat hingga 50 kali lipat dibanding biasanya," kata dia. (Baca: Transaksi Tumbuh 163%, BI Perketat Pengawasan Uang Elektronik)

Selain di masjid, QR Code TCash- Rumah Zakat ini tersedia juga di papan billboard, kencleng TCash; serta 36 cabang Rumah Zakat di 18 provinsi, melalui Kotak Superinfak. Selain Snap QR Code, masyarakat bisa berdonasi melalui kode akses USSD 80001 di ponsel.

Senada dengan Danu, CEO Rumah Zakat Nur Efendi menyebutkan, 70% donasi di instansinya dilakukan secara non-tunai, termasuk melalui transfer bank. Untuk itu, Rumah Zakat konsisten menambah channel transaksi lain, termasuk dengan Tcash. "Kami secara konsisten melanjutkan kerjasama dengan TCash melalui fitur donasi digitalnya," kata dia.

Sementara, Dompet Dhuafa menjalin kerjasama dengan OVO guna memberikan akses digital kepada masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) melalui aplikasi.

“Kami sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF) mencoba untuk mencari formula baru dalam mengembangkan inovasi digital untuk ziswaf,” tutur drg. Imam Rulyawan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, beberapa waktu lalu.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...